Sayangnya bila mengalami penderitaan atau kesengsaraan, kita anggap Dia sedang menguji kita. Kita lupa dan lupa atas perbuatan kita yang tidak selaras dengan alam.
Selama ini kita memuja hawa nafsu, bukan memuja Sang Pencipta. Kita hidup tidak lagi selaras dengan alam. Kita merasa lebih hebat dan berkuasa daripada Sang Pencipta. Mengapa????Â
Karena kita belum kenal Tuhan. Kita salah jalan.Â
Beragama = melakoni KETUHANAN
Beragama untuk kenal Tuhan. Cara berpikir kita terbalik. So, tidak mengherankan hidup kita amburadul. Kita hidup memuja agama bukan memuja Tuhan Pencipta alam semesta. Celakanya, seringkali kita bahkan menggunakan nama Tuhan untuk melegalkan kejahatan yang kita lakukan.Â
Banyak orang dengan mencatut nama Tuhan untuk bertindak kekerasan. Hebat bukan? Mencatut nama agama untuk menghina dan mencari kekuasaan. Kita berhamba pada kenyamanan badan. Pada kekuasaan. Pada benda duniawi lainnya. Semua terjadi karena sesungguhnya kita sedang kekurangan energi; butuh perhatian.
Selain itu, kita tidak melakukan pesan tidak tertulis: Awaludfin Makrifatullah. Kenali Tuhan baru beragama. Jika mau sekeliling kita baik, kita mesti mulai dari diri sendiri. Kita bertaubat. Bertaubat berarti menyadari kesalahan kita dan tidak mengulangi lagi. Kesalahan kita adalah hanya melihat hal - hal yang kasat mata.Â
Kita lupa bahwa Tuhan lebih dekat dari urat leher sendiri. Kita sering berlaku atas nama Tuhan namun kita lupa bahwa kita telah berbohong. Kita tidak mungkin membohongi Tuhan. Kita tidak mungkin membohongi diri sendiri. Telitilah dahulu sebelum berbuat. Benarkah perbuatan kita untuk kesejatheraan orang banyak atau hanya untuk kepentingan golongan, kelompok atau hanya untuk diri sendiri?Â
Benarkah perbuatan kita selaras dengan sifat alam atau merusak alam serta sesama?Â
Cara pandang atau Pola Pikir
Sejak dari zaman dahulu sampai sekarang penyakit manusia masih sama sehingga nabi atau utusan-Nya. Kehadiran mereka untuk menyampaikan berita baik agar kita hidup bahagia. Sayang sekali kita sering mengabaikan kehadiran mereka.