Menurut Siti Hadiah, Kepala SD Negeri 6 Banyuasin III, kegiatan tersebut berhasil terlaksana dengan baik semata-mata karena peran guru yang selalu mendorong siswa mereka untuk berani tampil bercerita ke depan pada saat kegiatan Upacara Bendera.
***
Pagi yang cerah, matahari bersinar terang di balik gerombolan awan putih di atas langit biru. Dedaunan dari pohon karet yang rindang tampak mendayu diselingi suara angin yang menyapu dedaunan. Kicau burung-burung pun terdengar begitu merdu di antara pepohonan, menyambut datangnya pagi.
Pagi itu anak-anak berkumpul suka-cita di tengah lapangan sekolah yang luas. Hari Senin telah tiba. Seperti biasa mereka berbaris rapi untuk melakukan upacara bendera. Tanpa diberi aba-aba oleh guru, para siswa sudah berbaris rapi untuk mengikuti kegiatan Upacara Bendera. Mereka mengikuti rangkaian kegiatan Upacara Bendera tersebut khidmat.
Seperti biasa setelah upacara kenaikan bendera Merah Putih ada satu kegiatan yang paling dinanti oleh anak-anak, yaitu kegiatan Bertutur. Mereka antusias mengikuti kegiatan ini. Bagi mereka acara tersebut adalah suguhan dongeng gratis di tengah sepinya hikayat negeri yang mulai tergantikan dengan sinetron dan KPop.
Tampak di depan sudah berjejer beberapa siswa yang siap tampil hari itu. Mereka akan Bertutur di depan teman-teman sekolahnya.
“Anak-anak, hari ini teman-teman kalian akan bertutur di hadapan kalian semuanya. Untuk itu, mari kita beri semangat kepada mereka semua dengan bertepuk tangan yang meriah…”, demikian wejangan Kepala Sekolah di hadapan peserta upacara pagi itu.
“Plok…plok…”.