Mohamed Salah sempat mengomentari tentang kesamaan antara tim Liverpool saat ini bersama asuhan pelatih asal Belanda Arne Slot dan pemenang Liga Champions 2019 di bawah asuhan Juergen Klopp.Â
Keduanya menggunakan sistem Gegenpressing. Filosofi sepak bola menekan dengan ketat tanpa memberikan kesempatan lawan untuk bernafas.
Walaupun berbeda pemain, berbeda pelatih tetapi filosofinya tetap sama yaitu Gegenpressing yang sudah menjadi budaya sepak bola mereka.Â
"Ini berbeda. Manajernya berbeda, pemainnya juga berbeda. Kami memiliki empat, lima, atau enam pemain tersisa dari skuad itu, tetapi kami memiliki bakat yang bagus, pemain yang bekerja sangat keras, dan manajer dengan ide-ide yang bagus.Â
"Kami akan mencobanya dan melihat hasilnya." Demikian Mohamed Salah mengomentari kinerja skuad Liverpool ketika mereka berhasil menang 2-1 atas Lille, klub asal Prancis di ajang Liga Champions fase grup liga, seperti dilansir Skysports.com (22/1/25). .Â
Kemenangan ini adalah kemenangan ke-7 dari 7 laga mereka di fase liga, UEFA Champions League 2024-2025.Â
Hanya tinggal selangkah laga Liverpool lolos ke fase gugur dengan menjadi tim yang masuk 8 besar pertama.Â
Bahkan saat inpun mereka sudah berhak lolos ke 16 besar fase gugur, karena jumlah poin mereka tidak mungkin terlampaui tim yang ada di peringkat 9.Â
Dalam laga ini juga, Mohamed Salah mengukir sejarah dengan prestasinya menjadi pemain Liverpool pertama yang mencetak 50 gol di Eropa.Â
Mo Salah juga berdoa semoga saja dirinya bukan yang terakhir. Artinya masih ada pemain lain yang memiliki rekor seperti Mo Salah.Â
Bahkan dalam laga itu dirinya tidak fokus pada rekor sebelum pertandingan berlangsung. Dia hanya  ingin memenangkan laga tersebut.Â