Setiap konten yang dibuat oleh Kompasianer, baik artikel, foto, video, maupun komentar dalam artikel, dengan mudah bisa ditayangkan langsung oleh siapapun yang telah memiliki akun di Kompasiana.
Minat menulis fiksi yang saya sukai sejak SMP dulu akhirnya bisa dilampiaskan sepenuhnya melalui Kompasiana. Meskipun karya fiksi saya berupa cerpen, cerber dan puisi yang tayang di Kompasiana sangat jauh dari segi kualitas, tetapi saya benar-benar menikmati sebagai penulis fiksi saat itu.Â
Sebagai bukti bahwa karya fiksi saya masih recehan adalah sampai saat ini selama 12 tahun menjadi Kompasianer, karya fiksi saya hanya ada dua cerpen dan satu puisi yang mendapatkan status Headline.Â
Ombak Putih Selat Sunda, cerpen tahun 2016 dan Puber Kedua di Bulan Desember, cerpen tahun 2020 seta Kesendirian di Tengah Keheningan Dini Hari, puisi tahun 2021. Â
Tiga karya fiksi yang membuat saya sangat berkesan karena dihargai sebagai karya fiksi yang mendapatkan label Artikel Utama, hanya atas kemurahan Admin Kompasiana.Â
Mengingat karya-karya fiksi saya yang masih abal-abal, maka pada masa mendatang mungkin akan sulit karya fiksi saya yang bisa mendapatkan kembali meraih label terhormat tersebut.Â
Selain menulis fiksi sebagai bentuk berkreasi membuat konten untuk Kompasiana, saya juga menulis di rubrik olah raga terutama dalam kanal sepak bola dan bulutangkis.Â
Banyak artikel sepak bola dan bulutangkis yang sudah tayang di Kompasiana, tetapi itu bukan berarti saya adalah pundit yang ahli sebagai pakar sepak bola, tetapi hanya sekedar pengamat amatir saja.Â
Artikel-artikel tersebut yang selama ini tayang di Kompasiana, hanya sebagai wujud kebahagiaan saya bisa beraktivitas untuk mengisi hari-hari pensiun dengan berkarya sekaligus berperang terhadap kepikunan yang kerap mengancam para Lansia.Â
Kompasiana telah berdampak besar pada usianya yang ke-16, telah banyak membantu membahagiakan para Lansia yang bisa menyalurkan hobi menulisnya di platform media sosial berbentuk blog. Â
Berbicara tentang Kompasianer favorit, maka saya dengan mudah menyebutkan bahwa sosok Tjiptadinata Effendi dan Roselina Tjiptadinata adalah pasangan Kompasianer yang menjadi favorit saya.