Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Graham Arnold Mundur dari Skuad Australia, Pengakuan Terselubung untuk Timnas Indonesia

21 September 2024   03:05 Diperbarui: 21 September 2024   03:16 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Graham Arnold bersama skuad Australia di Piala Asia 2023 (Foto Reuters/Thaier Al Sudani). 

Timnas Indonesia pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026, sudah memakan korban dua pelatih kondang asal Eropa. Mereka adalah Philippe Troussier dan Graham Arnold, pelatih yang sudah malang melintang di dunia sepak bola. 

Kendati demikian kedua pelatih tersebut harus menerima nasib sial ketika skuad asuhan mereka berhadapan lawan Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Baik Troussier maupun Arnold mengundurkan diri atau dipecat, menggambarkan pengakuan bahwa skuad Indonesia adalah tim yang mengalami kemajuan dalam performa saat berhadapan dengan skuad asuhan mereka. 

Mari kita simak uraian berikut ini bagaimana kedua peltih papan atas itu mundur dari tim yang mereka latih. Troussier sebagai pelatih Vietnam dan Arnold sebagai pelatih Australia. 

Philippe Troussier 

Sosok asal Prancis,Philippe Troussier yang melatih Vietnam harus mundur atau mungkin dipecat akibat skuad asuhannya, Vietnam kalah dua kali lawan Timnas Garuda. 

The Golden Star Warriors kalah 0-3 ketika mereka menjamu Timnas Garuda di May Dinh Stadium, Hanoi (26/3/24). Sebelumnya mereka juga kalah 1-0 dari skuad asuhan Shin Tae yong tersebut ketika bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (21/3/24). 

Akibat dua kekalahan di ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 tersebut, Troussier harus mempertanggung jawabkan hasil buruk yang dialami pasukan Vietnam. 

Apalagi dalam laga terakhir mereka juga kalah dari Irak dan harus tersisih dari persaingan menuju ronde ketiga. Timnas Garuda berhasil lolos ke ronde ketiga karena berhasil menjadi runner up di bawah Irak yang menjuarai grup F. 

Troussier ini pelatih yang selalu sial ketika skuad asuhannya menghadapi Indonesia. Sebelumnya pelatih asal Prancis ini juga dipecat ketika skuad Qatar kalah 1-2 dari Indonesia di fase grup A ajang Piala Asia tahun 2004 di China. 

Naas memang nasib Troussier ini dipecat dua kali gegara kalah dari Timnas Indonesia. Tentu baginya akuad Garuda menjadi kenangan terburuk dalam karirnya sebagai pelatih. 

Graham Arnold 

Pelatih kedua setelah Troussier yang harus mundur dari kursi kepelatihannya setelah bertanding lawan Timnas Indonesia yaitu Graham Arnold, Head Coach dari skuad The Socceroos, Australia. 

Sosok pelatih kawakan ini harus menerima kenyataan tidak mampu mengalahkan Timnas Indonesia ketika skuad asuhannya bertanding di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.  

Skuad Garuda, asuhan Shin Tae yong berhasil menahan imbang tanpa gol menghadapi tamu mereka Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (10/9/24). 

Akibat gagal menang ini membuat Graham Arnold merasa terbebani. Akhirnya pelatih berusia 61 tahun ini memutuskan untuk mundur dari pelatih Australia seperti dirilis situs resmi Socceroos.com.au (20/9/24). 

"Saya telah membuat keputusan untuk mengundurkan diri berdasarkan apa yang terbaik bagi negara, para pemain, dan Football Australia. 

"Saya telah memberikan segalanya yang saya bisa untuk peran ini, dan saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai selama masa jabatan saya," ucap Arnold seperti dilnsir situs tersebut. 

Bahkan dalam situs tersebut Arnold blak-blakan menjelaskan bahwa karena gagal menang atas Timnas Indonesia maka dia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pelatih Australia. 

Graham Arnold merupakan pelatih terlama dalam sejarah timnas Australia. Sebelumnya, Arnold pernah menjadi asisten pelatih dan caretaker. Termasuk menjadi pelatih Australia U-23, Arnold sudah berkarier di sepak bola Australia selama 40 tahun. 

Dalam laga perdananya yang berlangsung di Cbus Super Stadium, Gold Coast (5/9/24), Australia harus mengakui tamu mereka Bahrain dengan kekalahan tipis dengan skor 0-1. 

Mereka juga hanya mampu bermain imbang tanpa gol dengan Indonesia dalam laga matchday kedua di Stadion Gelora Bung Karno, (10/9/24). 

Sebenarnya di atas kertas Australia seharusnya bisa mengalahkan Bahrain dan Indonesia. Namun pada kenyataannya skuad Socceroos kini terpuruk pada klasemen Grup C dengan berada di posisi kelima, di bawah Indonesia. 

Hasil ini menjadi bukti kegagalan bagi pelatih kepala Graham Arnold. Pengunduran dirinya adalah bentuk tanggung jawab moral. Selain itu secara terselubung, Arnold mengakui kemajuan sepak bola Indonesia saat ini dibawah asuhan Shin Tae yong. 

Mundurnya Graham Arnold membuat Federasi Sepak Bola Australia harus mencari penggantinya terutama untuk menghadapi matchday ke-3 dan ke-4 pada bulan Oktober nanti. Lawan Australia adalah China pada laga kandang dan bertamu ke Jepang. 

Dua laga yang sangat krusial terutama saat menghadapi laga kandang lawan China harus meraka menangkan. Bermain imbang apalagi kalah, maka Australia semakin terpuruk. 

Salam bola @hensa17. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun