Setiap tahun pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Hijriyah selalu diperingati sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi oleh segenap umat Islam di seluruh Dunia. .Â
Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam seluruh Dunia terutama setelah wafatnya Rasulullah SAW, sebagai bentuk rasa cinta bagi seluruh umatnya.Â
Pada hakekatnya peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi ini harus dipahami sebagai bentuk kecintaan umat yang harus digambarkan dengan perbuatan nyata.Â
Peringatan yang setiap tahun hadir bukan hanya sekadar Maulid Nabi yang seremonial tetapi yang utama adalah kembali memperbarui dalam wujud nyata dari semua pemikiran, perbuatan, ucapan dari Rasulullah SAW. Â
Sudah ada ribuan hadist yang menggambarkan setiap ucapan dan perbuatan yang pernah dilakukan Rasulullah SAW sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.Â
Allah berfirman dalam Al Quran yang menegaskan bahwa Muhammad adalah panutan semua umat manusia. Simak FirmanNya bahwa Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS. Al Ahzab: 21)
Selain ayat Al Quran tersebut, Rasulullah juga pernah berkata bahwa Beliau diutus Allah semata-mata untuk menyempurnakan Ahlak mulia bagi segenap manusia.Â
Berbicara tentang Cinta Rasulullah kepada umatnya. Baginda Nabi tidak pernah diragukan selalu mencintai sepenuh hatinya kepada umatnya. Bahkan saat Malaikat Izrail memohon izinnya untuk mencabut nyawanya, Baginda Nabi selalu ingat kepada umatnya dengan berkata, Umatku, Umatku....
Hal itu menggambarkan bahwa Baginda Rasul membayangkan apa yang terjadi setelah beliau wafat meninggalkan umatnya. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk membalas rasa cinta Baginda Rasul?Â
Mencintai Baginda Rasul, bukan sekadar memperingati Maulid Nabi, tetapi lebih penting dan utama adalah meneladani sifat-sfiat yang telah dicontohkan kepada kita selama Baginda Rasul menjalani kehidupan sehari-harinya.Â
Ada 4 sifat Rasulullah yang bisa dijadikan teladan untuk menjadi pedoman umatnya agar menjadi mahluk yang berahlak mulia.Â
Sebagai umat Islam, kita harus meneladani empat sifat Nabi Muhammad SAW tersebut yaitu shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah.Â
Jelas 4 sifat itu adalah pedoman dan pondasi untuk bisa mencapai ahlak yang mulia. Dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis, penuh kejujuran, kepercayaan untuk kebaikan bersama. Â
Shiddiq adalah sifat Rasulullah SAW yang selalu ada dalam kebenaran dan kejujuran. Makna dari sifat ini adalah bahwa setiap perkataan dan tindakan Rasulullah SAW senantiasa dilindungi oleh Allah SWT.Â
Karena itu apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pasti selalu benar, jujur, dan terbebas dari segala kesalahan dan bentuk kebohongan.Â
Tabligh merupakan sifa mulia Nabi Muhammad SAW yang berarti menyampaikan segala wahyu yang diterima dari Allah SWT.Â
Muhammad sebagai Rasul, memiliki tugas utama memberikan peringatan, membimbing umat, memperbaiki kehidupan, dan membantu manusia mencapai kebahagiaan baik di dunia begitu pula di akhirat.Â
Makna lain dari sifat menyampaikan ini adalah Rasulullah selalu menyampaikan setiap amanat yang selalu dijaga sebagai bentuk tanggung jawab kepada Allah.Â
Begitu juga sifat tabligh ini bagi Rasulullah SAW adalah sebuah karakter yang memang sudah ditanamkan oleh Allah SWT, karena hal itu tidak mungkin seorang Rasulullah menyembunyikan apa pun yang diwahyukan oleh Allah SWT.Â
Amanah adalah sifat mulia Rasulullah yang berarti dapat dipercaya. Akhlak Nabi Muhammad SAW adalah amanah, yang selalu menyampaikan segala hal yang berasal dari Allah SWT.Â
Tugas seorang Rasul yang diberi kepercayaan oleh Allah SWT adalah membimbing umat ke jalan yang benar.Â
Itulah sebabnya Nabi Muhammad SAW selalu menjaga amanah yang diberikan Allah. Maka setiap tindakan yang beliau lakukan semata-mata hanya untuk Allah SWT.Â
Fathanah yang berarti cerdas adalah ahlak Nabi yang harus menjadi teladan bagi setiap umatnya. Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang cerdas.Â
Kecerdasan yang menjadi anugerah dari Allah mencakup kemampuan untuk memahami dunia, berpikir logis, dan memanfaatkan sumber daya dengan bijak ketika menghadapi tantangan.Â
Demikian 4 ahlak Rasulullah yang patut kita teladani dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkannya maka kehidupan sehari-hari dari masyarakat bisa mencapai suasana yang harmonis, penuh kejujuran, kepercayaan, serta kebaikan bersama.Â
Maulid Nabi semakin terasa bermanfaat pada saat kita menyikapinya bukan sekadar memperingati secara seremonial tetapi juga menghayati setiap ajaran yang pernah diberikan oleh Rasulullah kepada kita sebagai umatnya.Â
Semoga kita termasuk ke dalam hamba-hambaNya yang selalu mampu mengamalkan setiap ajaranNya melalui Nabi dan RasulNya, Muhammad SAW. Aamiin.Â
Salam bahagia @hensa17.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H