Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Penampilan Argentina dan Spanyol adalah Bukti Kemenangan Sepak Bola Menyerang

16 Juli 2024   06:56 Diperbarui: 16 Juli 2024   09:35 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rodri berhasil merebut Pemain Terbaik Euro 2024 usai membawa Spanyol juara (Foto AFP/Javier Soriano via Kompas.com).

Argentina dan Spanyol berhasil meraih juara masing-masing dalam ajang Copa America 2024 dan Euro 2024. Keberhasilan mereka adalah kemenangan sepak bola menyerang atas sepak bola pragmatis. 

Argentina menang 1-0 atas Kolombia dalam laga final yang ketat selama 120 menit, berlangsung di Stadion Hard Rock, Florida, Amerika Serikat pada Senin (15/7/2024) pukul 08.00 pagi WIB. 

Sementara itu Spanyol menang 2-1 atas skuad Three Lions Inggris dalam laga final di Olimpiastadion Berlin, Senin (15/7/24) pukul 02.00 WIB dini hari. 

Tim Tango Argentina dan Tim Matador Spanyol telah menampilkan sepak bola menyerang yang sangat menawan sepanjang turnmaen yang mereka ikuti. 

Ajang Copa America 2024 dan Euro 2024 adalah dua ajang sepak bola yang mewakili kiblat kekuatan sepak bola Dunia yaitu Eropa dan Amerika Latin. 

Mari kita ulas sepak terjang Argentina dan Spanyol selama mengikuti turnamen tersebut. Kiprah Argentina dan Spanyol telah membuktikan bahwa sepak bola menyerang masih unggul dari sepak bola pragmatis. 

Argentina di Ajang Copa America 2024 

La Albiceleste berada di Grup A bersama Chili, Peru dan Kanada. Selama fase grup tersbut Tim Tango berhasil menyapu bersih 9 poin dari 3 laga dengan menjuarai grup A. 

Argentina menang 2-0 atas Peru, 1-0 atas Chile dan 2-0 atas Kanada. Produktivitas Lionel Messi dan kolega selama fase grup adalah 5 gol tanpa kebobolan. 

Pada babak perempat final Argentina berhadapan lawan Ekuador. Dalam laga ini Argentina mendapat perlawanan yang ketat dari Ekuador. 

Selama 90 menit laga berlangsung, mereka masih imbang 1-1 dan harus diselesaikan dengan cara adu penalti. Akhirnya Argentina menang dalam drama adu penalti tersebut dengan skor 4-2. 

Lolos ke semifinal sudah ditunggu skuad Kanada yang membuat kejutan lolos pertama kalinya ke semi final Copa America 2024. 

Namun Kanada akhirya harus mengakui keunggulan Argentina dengan skor 0-2. Dalam laga ini Messi mencetak gol kedua Argentina. 

Argentina akhirnya kembali lolos ke final seperti kiprah mereka pada edisi Copa America yang lalu. Lawannya adalah Kolombia yang selama turnamen ini telah tampil konsisten. 

Kolombia di semifinal menyingkirkan tim unggulan lainnya yaitu Uruguay yang menyingkirkan Brasil di perempat final. 

Menyimak kiprah Argentina sepanjang turnamen tersebut mereka sangat produktif dan hanya kebobolan 1 gol dalam laga dengan waktu yang normal. Total produktivitas mereka mencetak 9 gol dan hanya kemasukan 1 gol saat berhadapan lawan Ekuador. 

Keberhasilan meraih kembali gelar juara Copa America yang ke-16 kalinya, disambut pelatih Lionel Scaloni yang terakhir membawa Argentina juara Piala Dunia 2022 di Qatar.

Spanyol di Ajang Euro 2024 

Kiprah Spanyol dari sejak laga perdana di fase grup telah menampilkan gaya sepak bola menyerang yang sangat konsisten dengan pola yang jelas. 

Filosofi tiki-taka walaupun tidak terlalu dominan, masih tetap terlihat dari gaya mereka dalam menghadapi lawan-lawannya selama Euro 2024. 

Intinya dengan formasi yang bergeser dari 4-3-3 menjadi pola 4-2-3-1, Spanyol terlihat mendominasi setiap laga mereka menghadapi lawan-lawan di Euro 2024 ini. 

Rodri berhasil merebut Pemain Terbaik Euro 2024 usai membawa Spanyol juara (Foto AFP/Javier Soriano via Kompas.com).
Rodri berhasil merebut Pemain Terbaik Euro 2024 usai membawa Spanyol juara (Foto AFP/Javier Soriano via Kompas.com).

Kiprahnya selama fase grup, Spanyol menyapu bersih kemenangan dengan meraih 9 poin dari 3 laga. Tim Matador menang 1-0 atas Albania, menang 1-0 atas Italia dan 3-0 atas Kroasia. 

Grup B ini oleh banyak pengamat disebut sebagai grup Neraka karena dihuni dua tim kuat lainnya selain Spanyol yaitu Italia dan Kroasia yang menjadi pesaing serius bagi Spanyol. 

Namun dengan sepak bola menyerang, Spanyol berhasil menundukkan pesaing berat mereka yaitu Italia dan Kroasia. Bahkan tim sekaliber Kroasia saja mereka hajar dengan 3 gol tanpa balas. 

Pada babak perempat final skuad La Furia Roja berhasil menang 2-1 atas tuan rumah Jerman dalam laga ketat selama 120 menit. 

Giliran Les Blues Prancis mereka tumbangkan dengan skor 2-1 di babak semifinal dalam pertarungan yang seru karena menampilkan pemain bintang Kylian Mbappe dari Prancis dan Lamine Yamal, pemain belia dari Spanyol. 

Puncaknya Tim Matador menang dramatis 2-1 atas Inggris yang merupakan finalis pada edisi Euro sebelumnya. 

Kemenangan di final atas Inggris menutup kiprah Spanyol sebagai Juara Euro yang mereka raih untuk yang ke- 4 kalinya. 

Spanyol memiliki catatan luar biasa di ajang Euro 2024 ini. Alasannya mereka telah menundukkan tim-tim yang kuat di Eropa. 

Pada fase grup Spanyol menyingkirkan Italia dan Kroasia. Pada babak perempat final Jerman mereka singkirkan. Demikian pula Prancis di semi final mereka tumbangkan. Terakhir Inggris juga mereka tundukkan di final Euro 2024. 

Sungguh sangat fantastis dengan gaya sepak bola Spanyol yang kembali dengan gaya menyerang seperti kejayaan mereka pada era Xavi Hernandes dan Andreas Iniesta di Piala Dunia 2010. 

Kemenangan Sepak Bola Menyerang

Scaloni berhasil menerapkan filosofi sepak bola menyerang yang efektif. Argentina konsisten menganut sepak bola menyerang dalam kiprah mereka menjalani setiap turnamen. 

Demikian pula pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, dengan setia menggunakan filosofi sepak bola menyerang untuk penampilan skuad asuhannya. 

Di tengah-tengah menjamurnya penerapan sepak bola pragmatis yang hanya mementingkan hasil laga. Argentina dan Spanyol telah membuktikan bahwa sepak bola menyerang jauh lebih unggul dari sepak bola pragmatis dengan gaya bertahan total dan mengandalkan serangan balik. 

Brasil yang selama ini dikenal dengan sepak bola menyerang, mereka mulai menggemari sepak bola pragmatis dan harus terhenti di babak perempat final dihajar Uruguay. 

Demikian pula tuan rumah Euro 2024, Jerman dan Prancis mulai kehilangan gaya sepak bola menyerang mereka, akhirnya juga harus kandas oleh Spanyol. Skuad Der Panzer tumbang di perempat final dan Prancis menyerah di semifinal.

Bagaimana dengan Inggris? Skuad asuhan Gareth Southgate ini masih memiliki karakter sepak bola menyerang. Mereka masih setia berpakem pada karakternya. 

Namun ketika menghadapi Spanyol terlihat bahwa sepak bola Inggris kalah kreatif dari Tim Matador. Meskipun demikian, Inggris masih memiliki harapan untuk bisa berbuat banyak menghadapi ajang besar di depan yaitu Piala Dunia 2026. 

Salam bola @hensa17. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun