Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Grup C Makin Panas, Inggris "Kurang Greget" Ditahan Denmark

21 Juni 2024   03:18 Diperbarui: 21 Juni 2024   08:45 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trent Alexander-Arnold menjadi tandem Declan Rice di posisi pivot Timnas Inggris pada dua partai awal Grup C Piala Eropa 2024. (Foto: AFP/JAVIER SORIANO via kompas.com)

Inggris harus bermain imbang 1-1 dengan Denmark dalam matchday kedua Grup C dalam laga yang berlangsung di Frankfurt Arena, Kamis (20/6/24) kick off pukul 23.00 WIB. 

Dengan hasil imbang, skuad asuhan Gareth Southgate ini hanya meraih satu poin untuk tetap memimpin klasemen sementara Grup C dengan 4 poin. Namun mereka masih belum memastikan lolos ke 16 besar Euro 2024. 

Sementara itu Denmark berada di posisi kedua dengan dua poin, sama dengan Slovenia yang memiliki dua poin dari hasil imbang dengan Serbia dan Denmark. 

Di antara peserta di Grup C ini hanya Serbia yang tipis peluangnya untuk bisa meraih tiket ke babak 16 besar karena hanya memiliki nol poin dalam dua laga yang sudah dijalani. 

Namun Serbia masih bisa bersaing dengan peserta lainnya di Grup C. Serbia akan berhadapan lawan Denmark pada laga terakhirnya. 

Pada waktu yang sama, Inggris akan berhadapan melawan Slovenia untuk meraih tiket lolos ke 16 besar di ajang Euro 2024. 

Pada laga lawan Denmark itu, Inggris memimpin terlebih dulu pada menit ke-18 ketika Harry Kane mencetak gol dari dalam kotak untuk memberi keunggulan bagi timnya di pertandingan ini. 

Tidak lama skuad Denmark bereaksi dengan respon positif, sebuah tendangan jarak jauh dari Morten Hjulmand mengembalikan keseimbangan bagi Tim Dinamit untuk menyamakan skor imbang 1-1. 

Gol tersebut berawal dari sebuah umpan pendek Victor Kristansen di lini tengah, Morten Hjulmand tanpa ragu-ragu pada kesempattan pertama melepaskan tembakan keras. 

Bola tembakannya lebih dulu membentur tiang kiri sebelum masuk ke gawang Inggris yang dikawal kiper kawakan, Jordan Pickford. 

Gol penyeimbang ini membuat skuad Denmark semakin percaya diri. Christian Eriksen sebagai kapten, memimpin koleganya untuk terus  melakukan serangan ke gawang Inggris. 

Inggris tidak terkalahkan dalam 9 pertandingan terakhir mereka di Kejuaraan Eropa UEFA, rekor tak terkalahkan terakhir mereka adalah dari 17 Juni 2004 hingga 20 Juni 2016, yaitu 10 pertandingan. 

Sementara itu skuad Denmark gagal menang dalam 3 pertandingan terakhir mereka di Kejuaraan Eropa UEFA. 

Rekor tanpa kemenangan terakhir mereka yang lebih lama adalah dari 13 Juni 2012 hingga 17 Juni 2021, dengan serangkaian 4 laga tanpa menang. 

Harry Kane mencetak gol perdananya di Euro 2024 ke gawang Denmark (Foto Reuters/Lee Smith). 
Harry Kane mencetak gol perdananya di Euro 2024 ke gawang Denmark (Foto Reuters/Lee Smith). 

Namun demikian Denmark dalam laga ini bermain sangat mengesankan. Mereka berhasil melakukan kerja sama tim yang kompak. 

Kebalikannya skuad Three Lions kembali bermain buruk. Mereka tidak memiliki dirijen lini tengah yang memadai. Declan Rice yang sangat diharapkan menjadi pengatur ritme permainan tidak sesuai dengan harapan. 

Rice berduet dengan Trent Alexander Arnold sebagai duet pivot penyeimbang lini tengah, tapi keduanya masih tidak menunjukkan kontribusinya dalam mengatur alur transisi permainan. 

Mereka kerap kali terlambat melakukan transisi ketika terjadi serangan balik pemain-pemain Denmark ke arah area penalti Inggris. 

Christian Eriksen yang bermain sebagai penyerang lobang di antara duet striker Denmark, berkali-kali membahayakan gawang Jordan Pickford. 

Sementara itu Jude Bellingham yang diharapakn mampu mempertajam lini depan bersama Harry Kane sebagai striker tunggal, ternyata banyak membuang peluang. 

Pergantian pemain pada babak kedua ketika masuk sosok Jarod Bowen, Eberechi Eze untuk menggantikan duet sayap Bukayo Saka dan Phil Foden. Lalu Harry Kane juga ditarik digantikan oleh Ollie Watkins. 

Namun penggantian tersebut tidak memberikan dampak berarti. Bahkan organisasi permainan mereka semakin kacau. 

Hampir semua bola selalu diumpankan langsung ke depan tidak membangun serangan dari bawah. 

Lini tengah Inggris kehilangan pegangan, kendati di sana masih ada Declan Rice dan Conor Gallagher yang masuk menggantikan peran Alexander Arnold. 

Catatan Opta yang dilansir Soccerway.com (20/6) menunjukkan bahwa Denmark lebih dominan menguasai 52 persen bola. 

Denmark memiliki 16 tembakan, sebanyak 7 tembakan diantaranya tepat sasaran. 

Badningkan dengan Inggris yang memiliki 12 tembakan dan hanya 4 tembakan yang tepat sasaran.  

Nasib Inggris akan ditentukan dalam laga terakhir mereka menghadapi Slovenia. Jika Inggris tidak mampu memperbaiki performa yang buruk sejauh ini, maka alarm kegagalan tengah menunggu mereka. 

Mampukan Inggris keluar dari fase grup menuju babak 16 besar Euro 2024? Mari kita tunggu. 

Salam bola @hensa17.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun