Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Euro 2024: Juara Piala Dunia Prancis dan Inggris Tampil Mengecewakan

18 Juni 2024   09:28 Diperbarui: 18 Juni 2024   09:31 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kylian Mbappe yang mengalami patah hidung dalam  laga Prancis melawan Austria (Foto Reuters/Kacper Pempel).  

Euro 2024 yang berlangsung di Jerman sejak 15 Juni sampai dengan 15 Juli 2024 adalah turnamen bergengsi bagi negara-negara di Eropa. 

Diantara para peserta di ajang tersebut, ada 5 peserta yang merupakan para juara Piala Dunia yaitu Italia, Inggris, Prancis, Spanyol dan Jerman. 

Tuan rumah Jerman berada di Grup A bersama Swiss, Hungaria dan Skotlandia. Sementara itu Italia dan Spanyol berada di Grup B bersama Kroasia dan Albania, yang dikesankan para pegamat sebagai grup Neraka. 

Selanjutnya Inggris berada di Grup C bersama Denmark, Slovania dan Serbia. Grup D terdiri dari Prancis, Belanda, Austria dan Polandia. Semua tim pada grup tersebut sudah melakukan laga pada matchday pertama mereka. 

Juara Piala Dunia Prancis dan Inggris, bagaimana performa mereka pada matchday pertama di fase grup. Mereka tampil sangat mengecewakan. 

Prancis 

Skuad Les Beus harus bekerja keras untuk meraih kemenangan yang berbau mujur ketika gol bunuh diri Maximilian Wober memberi mereka kemenangan tipis melawan lawan tangguh Austria di Grup D. 

Gol terjadi pada menit ke-38 ketika bek Austria itu menyundul umpan silang Kylian Mbappe yang tadinya ditujukan unutk Antoine Grizman, tapi dipotong dengan refleks dengan sundulan kepala Wober yang ternyata masuk ke gawang sendiri. 

Austria sejak awal sudah diprediksi akan menjadi lawan yang bisa menyulitkan Prancis. Pasukan asuhan coach Ralf Rangnick yang pernah membesut Manchester United ini sangat energik dan cepat dalam melakukan serangan balik. 

Banyak sekali peluang mereka dapatkan dalam laga tersebut. Austria hampir saja memimpin laga ketika Marcel Sabitzer mengarahkan umpan silang Michael Gregoritsch ke arah Christoph Baumgartner. 

Namun disayangkan peluang emas tersebut tidak bisa menjadi gol ketika tembakannya melewati Mike Maignan, kiper Prancis yang bermain tangguh. 

Dalam laga tersebut Kylian Mbappe mengalami cedera patah tulang hidung setelah berbenturan dengan pemain Austria, Danso dalam duel mereka di udara. 

Mbappe harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit setempat. Namun kabar terakhir kapten Les Beus itu dikarbakar sudah berangsur membaik kondisinya dan bersiap menjalani laga berikutnya dengan menggunakan topeng pelindung. 

Dari catatan statistik Opta di Soccerway.com (17/6) menunjukkan Ausria lebih menguasai pertandingan dengan kepemilikan 52 persen bola. 

Prancis hanya memiliki 48 persen bola, tapi mereka berhasil menciptakan 14 peluang tembakan. Namun hanya 3 tembakan yang tepat sasaran. Badningkan Austria memiliki 6 peluang tembakan, 3 tembakan diantaranya tepat sasaran.

Dengan kemenangan ini catatan rekor Prancis tidak terkalahkan dalam 5 pertandingan terakhir mereka di Kejuaraan Eropa UEFA. Rekor sebelumnya laga tidak terkalahkan terakhir mereka adalah dari 10 Juni 2016 hingga 7 Juli 2016, serangkaian 6 pertandingan. 

Namun demikian performa secara menyeluruh dari skuad asuhan Didier Deschamps ini sangat mengecewakan. Dengan para pemain level atas yang mereka miliki tapi mereka tidak mampu membobol gawang Austria. 

Laga kedua Prancis akan berhadapan melawan Belanda yang dalam laga perdananya menang 2-1 atas Polandia. Laga bagi kedua tim akan memastikan untuk meraih tiket ke fase gugur. 

Inggris 

Skuad Three Lions ini menag tipis 1-0 atas Serbia dalam laga perdana di Grup C. Satu-satunya gol lahir dari aksi sosok Jude Bellingham dengan sundulannya pada babak pertama. 

Gol tersebut bertahan hingga laga berakhir, walaupun sepanjang laga Inggris terus menyerang untuk menambah gol. Ketidak mampuan mereka mencetak gol kedua menjadi tanda tanya bagi ketajaman para penyerang Inggris. 

The Three Lions berhasil mempertahankan keunggulan hingga turun minum. Pada babak kedua mereka mulai menerima tekaan dari Serbia. 

Pasukan asuhan Stojkovic mulai berani menyerang. Beberapa peluang mulai mengancam Inggris. Paling tidak ada peluang yang diciptakan Jovic dan Vlahovic, tapi disayangkan tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Eagles sehingga gagal menjadi gol. 

Secara keseluruhan pasukan Inggris racikan Gareth Southgate ini bermain monoton. Sektor sayap kiri yang diperankan oleh Foden menjadi titik lemah. 

Jack Grealish dan Rashford yang tidak dipanggil Southgate disebut-sebut sebagai blunder pelatih yang habis kontraknya akhir tahun ini. Phil Foden bermain sangat mengecewakansemntara Bukayo Saka belum memberikan kontribusi maksimal. 

Selama babak kedua itu ada peluang emas untuk Inggris, tapi penyelamatan impresif dari kiper Serbia, Rajkovic dari sundulan Harry Kane cukup melegakan pasukan Serbia. 

Inggris harus bisa memperbaiki kekurangan mereka sebelum duel menghadapi Denmark di laga kedua fase grup. Kemenangan atas Denmark menjadi kunci terbaik untuk lolos dari fase grup. 

Prancis dan Inggris sebagai dua tim unggulan harus mampu memperbaiki performa mereka menghadapi laga kedua di fase grup. Mari kita tunggu penampilan mereka berikutnya. 

Salam bola @hensa17. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun