Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jerman Mengawali Euro 2024 dengan "Kemenangan Besar" atas Skotlandia

15 Juni 2024   04:41 Diperbarui: 15 Juni 2024   07:27 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Jerman mencatatkan sejumlah catatan emas kala memimpin 3-0 pada babak pertama laga pembuka Piala Eropa 2024 kontra Skotlandia pada Jumat (14/6/2024) atau Sabtu dini hari WIB. Artikel ini berisi klasemen Euro 2024.(AFP/DAMIEN MEYER)

Timnas Jerman berhasil menang telak 5-1 atas Skotlandia pada laga pembuka Euro 2024 di Stadion Allianz Arena, Sabtu (15/6) dini hari WIB. 

Gol-gol Jerman dicetak oleh Florian Writz, Jamal Musiala, Kai Harvetz, Niclas Fulkrug, Emre Can sedangkan gol Skotlandia hadiah bunuh diri sundulan Antonio Rudiger. 

Der Panzer bahkan sudah unggul ketika laga baru berlangsung 10 menit ketika Florian Writz menjebol gawang Skotlandia sehingga Jerman unggul 1-0. 

Gol itu terjadi berawal dari sebuah operan jauh Kai Havertz yang diterima oleh Joshua Kimmich. Dia menguasai bola dengan baik di sektor sayap kanan Jerman. 

Dengan melakukan dribbling bola sedikit ke dalam, Kimmich mengoper ke area kotak penalti. Di sana Writz menyambut operan Kimmich dengan sepakan kaki kanan. 

Bola sebenarnya bisa ditepis oleh kiper Skotlandia, Angus Gunn, tetapi membentur tiang dalam sebelum bola akhirnya masuk ke gawang menjadi gol untuk Jerman. 

Hanya 9 menit kemudian giliran sosok pemain muda Jerman, Jamal Musiala berhasil mencetak gol kedua untuk Jerman, berkat umpan cerdas dari Kai Havertz. 

Ilkay Gundogan mengawali gol itu dengan umpan terobosan apik kepada Havertz. Pemain Arsenal itu kemudian memberikan umpan tarik kepada Musiala. Dengan tenang Musiala menembak bola dari tengah kotak penalti.

Tekanan para pemain Jerman membuat para pemain belakang Skotlandia begitu panik dalam bertahan. Die Mannschaft hampir saja bisa unggul 3-0 pada babak pertama jika tendangan bebas Havertz gagal ditangkap kiper Gunn. 

Namun akhirnya pemain Arsenal ini juga berhasil mencetak gol sebelum jeda melalui titik penalti. Wasit Turpin mengecek VAR, dan menyatakan bahwa bek Ryan Porteous melakukan pelanggaran berat dengan menjegal Gundogan menggunakan dua kaki. 

Akibat pelanggaran keras tersebut, Porteous juga akhirnya harus menerima kartu merah sehingga Skotlandia sejak itu harus bermain dengan 10 pemain. 

Selebrasi Jamal Musiala usai mencetak golkedua Jerman ke gawang Skotlandia (Foto Reuters/Kal Pfaffenbach)
Selebrasi Jamal Musiala usai mencetak golkedua Jerman ke gawang Skotlandia (Foto Reuters/Kal Pfaffenbach)

Havertz sebagai eksekutor penalti, tendangan kaki kirinya mengarah ke tengah gawang sekaligus berhasil mengecoh Gunn yang bergerak ke sisi kiri. Jerman unggul 3-0 pada menit ke-45+1 dan bertahan hingga turun minum. 

Pada babak kedua Jerman masih menguasai permainan. Apalagi Skotlandia bermain dengan 10 pemian. Gol-gol pun hanya tinggal menunggu waktu saja. 

Pada menit ke-68 giliram Niclas Fullkrug mencetak gol setelah menerima umpan dari Ilkay Gundogan. 

Bola sempat memantul salah satu kaki pemain belakang Skotlandia, tapi dengan kesempatan pertama bola kembali ditembak keras ke pojok kanan gawang Gunn. 

Gol ke-5 Jerman dihasilkan dai kaki Emre Can melalui tendangan kaki kanannya ke sudut kiri gawang Angus Gunn yang tidak berdaya untuk menjangkau bola. Jerman 5 -1 Skotlandia. 

Kemenangan ini sangat berarti bagi tuan rumah Jerman sebagai awal menuju tangga juara Euro 2024. Dominasi Jerman dalam laga melawan Skotlandia sangat layak terjadi. 

Mereka benar-benar menguasai lini tengah bersama duet gelandang senior, Toni Kroos dan Ilkay Gundogan. Doa sosok ini berhasil mengatur ritme permainan Der Panzer menjadi stabil dalam melakukan transisi. 

Sementara itu Robert Andrich yang mengisi posisi gelandang bertahan sangat kokoh membentengi kuartet bek Jerman. Duet bek tengah Antonio Rudiger dan Jonathan Tah sukar ditembus oleh para penyerang Skotlandia. 

Kecuali sebuah gol bunuh diri Rudriger yang merupakan satu-satunya gol yang berhasil diperoleh skuad Skotlandia sebagai hiburan. 

Jerman menguasai bola hingga sebesar 63 persen dengan beberapa peluang sebanyak 12 kesempatan mencetak gol. 

Dari peluang-peluang tersebut 5 peluang emas menjadi gol. Begitu pula kesempatan untuk mencetak gol melalui tendangan penjuru sebanyak 5 kali.

Jerman menerapkan formasi 4-2-3-1, pelatih Nagelsmann menciptakan pola yang sangat mempertimbangkan kestabilan lini tengah tanpa harus melakukan pertahanan total. Formasi ini adalah formasi ketika dia melatih Bayern Munich dan beberapa klub Bundesliga. 

Dalam laga-laga mendatang akan kita ketahui sejauh mana eksperimen Nagelsmann ini berhasil membuahkan kemenangan bagi skuad asuhannya. Selamat untuk Der Panzer. 

Salam bola @hensa17. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun