Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri di Balik Tembok Vihara

28 Juni 2024   17:49 Diperbarui: 28 Juni 2024   21:14 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Indonesiakaya.com

Jarak sekitar 5 km itu lumayan lama ditempuh Bayu walaupun dirinya telah mengerahkan ilmu berlari di atas rumput, sejenis ilmu meringankan tubuh yang tingkatannya sangat tinggi. 

Dari Padepokan Anyer Kidul, Bayu Gandana adalah salah satu murid KH Furqon yang mampu menguasai ilmu tersebut dengan baik. Tidak semua murid-murid di padepokan tersebut bisa menguasai ilmu langka itu. 

Akhirya menjelang Maghrib, Bayu tiba di depan Vihara yang menjadi tujuannya. Gerbangnya dengan beratap hiasan dua naga yang memperebutkan mustika Sang Penerang. 

Vihara tersebut bercat warna merah yang mendominasi semua bangunannya. Suasana sepi di sekitanya hanya tercium bau dupa yang menyengat hidung. Suasana mistis sangat terasa pada senja kala menyambut kegelapan malam itu. 

Bayu mendekati pintu gerbang yang tidak terkunci. Pemuda itu mendorong pintu gerbang yang terasa berat lalu masuk menuju ruang dalam. 

Bayu tidak menemukan satu orang pun di sana setelah mencari ke semua sudut-sudut ruangan Vihara tersebut. Akhirnya Bayu menuju ruangan yang biasa dijadikan tempat beribadah dengan sebuah altar. 

Vihara ini dengan altar Dewi Kwan Im sebagai Altar utamanya. Bayu melihat pada Altar tersebut ada patung Dewi Kwan Im yang berusia hampir sama dengan bangunan vihara tersebut. 

Begitu pula pada sisi samping kanan dan kiri juga terdapat patung dewa-dewa yang berjumlah 16 patung dan tiang batu yang berukiran sebuah naga. 

Bayu sangat takjub dengan sebuah bangunan yang sangat indah dan terawat dengan baik selama berabad-abad, demikian pikir aak muda ini. 

Berada di sana Bayu masih mengharapkan ada orang yang datang menemuinya tetapi hingga dia tertidur karena kecapaian tidak satupun ada orang yang datang. 

Mungkin sudah hampir dua tiga jam Bayu tertidur ketika pemuda itu merasa tubuhnya disentuh sebuah tangan yang sangat lembut. Bayu membuka mata perlahan dan seketika dirinya terpana karena di hadapannya ada seorang gadis cantik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun