Maka dari itu, marilah kita menerima segala kekurangan diri dan mensyukuri atas kelebihan yang kita miliki.Â
Menyadari bahwa hidup kita tidaklah sempurna, hal itu mengajarkan kita untuk berproses ke arah yang lebih baik.Â
Sedangkan pada saat adanya upaya yang terlalu mengejar kesempurnaan, maka justru akan mengurangi rasa syukur atas diri kita sebagai manusia.Â
"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur." (QS. As-Sajdah 9). Â
Demikianlah tabiat manusia, memang sangat sedikit sekali yang bersyukur. Allah Yang Maha Rahman, mengulang-ulang kalimat mulia FirmanNya dalam Surat Ar-Rahman 77. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Ayat-ayat dalam Surat Rahman itu mengingatkan kita agar terhindar dari kufur nikmat yang diberikan Allah tidak terhitung dengan jumlah bilangan apapun yang ada.Â
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An-Nahl:18).Â
Semoga Allah SWT senantiasa mengaruniakan hidayahNya kepada kita semua sehingga kita tetap istiqamah dalam bersyukur atas segala nikmat yang diberikan.Â
Salam bahagia @hensa17.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H