Kehidupan di Dunia ini adalah tempatnya untuk  menerima ujian. Hal itu harus kita sadari dalam keseharian, kita menjalani kehidupan, ujian selalu datang.
Mari kita simak sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Hurairah RA yang mnejadi saksi bahwa Rasulullah SAW bersabda:Â
"Manusia yang paling berat cobaannya ialah para Nabi, kemudian orang-orang Saleh, lalu orang yang terkemuka. Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya diperberat pula (Hadits Riwayat Tirmidzi).Â
Pelajaran yang bisa diambil hikmahnya dari hadits tersebut adalah sangat  bermanfaat agar bisa memahami segala ujian yang mungkin harus dihadapi selama menjalani hidup ini.Â
Hadits tersebut menjelaskan bahwa suatu hal yang pasti terjadi adalah selama hidup ini Allah SWT akan menguji hamba-hambaNya yang beriman.Â
Ujian dari Allah tersebut adalah sebuah keniscayaan. Besar-kecilnya ujian atau berat-ringannya ujian yang diberikan sesuai dengan kadar keimanan.Â
Namun yang jelas Allah sudah menjamin dalam FirmanNya bahwa setiap hamba-hambaNya akan menerima cobaan sesuai dengan kemampuannya.Â
Seorang mukmin yang makin bertambah imannya, maka semakin besar pula ujian yang harus diterimanya. Demikian pula sebaliknya.Â
Pernyataan-pernyataan tersebut selain dari hadits Nabi juga banyak tercantum dalam ayat Al Quran. Allah pasti akan menguji hamba-hambaNya yang beriman sesuai dengan kadar iman masing-masing.Â
Barang siapa yang ketika fitnah syubhat (perkara yang samar) itu datang, lalu imannya tetap kokoh dan dapat menolak dengan kebenaran yang dipegangnya. Ini adalah hamba yang teruji.Â
Namun ketika fitnah syahwat datang, tapi dia tidak mampu menghindarinya dan berbuat dosa dan maksiat, maka inilah hamba yang tersesat.Â
Menghadapi ujian dengan menjalankan perintah Allah dan RasulNya, lalu terus bersabar dalam arti mengerjakan konsekwensi iman dan melawan hawa nafsunya, hal ini menunjukkan kekuatan iman seorang hamba yang patut diteladani.Â
Kita simak pula Al Quran yang menjelaskan tentang Firman Allah. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, Kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji lagi.Â
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (QS Al-'Ankabut 1-3).Â
Jelas dan gambalang bahwa manusia itu tidak hanya cukup mengaku beriman kepada Allah. Tetapi manusia harus pula mampu menerima ujian-ujian yang mereka hadapi dalam kehidupannya.Â
Allah SWT selalu memberikan perintah agar kita menerima segala bentuk ujian dengan bersabar. Allah juga memberikan perintah janganlah kita berputus asa dari karunia RahmatNya.Â
Hal itu sangat jelas melalui FirmanNya. Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari Rahmat Allah selain kaum yang kafir (QS. Yusuf 87).Â
Terkait dengan setiap ujian yang dihadapi hamba-hamba Allah terpilih, Allah selalu menjamin bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS Al-Insyiroh 5-6).Â
Maka semakin jelaslah dengan bersabar dan bijak dalam menghadapi segala ujian dari Allah adalah sikap terpuji dari seorang hambaNya.Â
Selalu menjadi hamba yang ikhlas menerima segala ketentuanNya, dipastikan bisa memberikan kekuatan jiwa yang kokoh dalam beriman kepadaNya.Â
"Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab tak terhingga." (QS. Az Zumar 10).Â
Salam bahagia @hensa17.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H