Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Garuda Muda Vs Guinea U23, "Warning " untuk Shin Tae-yong dari Philippe Troussier

7 Mei 2024   18:45 Diperbarui: 8 Mei 2024   10:30 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae  yong dan pelatih Guinea U23, Kaba Diawara (Foto Bolasport.com/Tommy Nicolas) 

Garuda Muda dijadwalkan melawan Guinea U23 dalam babak play off berlangsung di Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5) pukul 20.00 WIB. Kedua tim adalah berperingkat 4 di ajang kualifikasi Olimpiade pada konfederasi mereka. 

Laga ini merupakan laga penentuan antara kedua tim yang mewakili konfederasi Asia (AFC) dan konfederasi Afrika (CAF) untuk memperebutkan satu tiket terakhir di cabang olah raga sepak bola putra pada ajang Olimpiade Paris tahun 2024. 

Pelatih Guinea U23 Kaba Diawara yang pernah bermain untuk Arsenal dan Paris Saint Germain ini, menganggap laga ini sangat serius. 

Skuad asuhannya menghadapi pertandingan melawan Timnas Indonesia U23 ini tidak boleh main-main, harus dipersiapkan secara matang. 

Untuk itu pelatih berusia 48 tahun yang juga pelatih Timnas Senior Guinea yang berperingkat 76 FIFA, menginstruksikan bagi anak asuhnya agar bekerja keras memenangkan laga. 

Bagi Guinea memenangkan laga lawan Indonesia merupakan kebanggan sendiri bagi sepak bola Afrika yang berarti mengirim wakil 4 tim ke Olimpiade Paris 2024 setelah Mesir, Mali dan Maroko. 

Dari segi ranking Dunia, Indonesia dengan ranking 134 FIFA, sangat jauh di bawah Guinea walaupun itu berlaku untuk Timnas Senior. Namun ada 9 pemain dalam skuad Guinea U23 yang merupakan anggota Timnas Senior mereka. 

Bagi coach Shin Tae yong sendiri kekuatan Guinea U23 masih belum lengkap dia pelajari. Ada beberapa video yang sempat dipelajari sebagai awal pengenalan cara bermain mereka. 

Shin tae yong hanya mendengar dari beberapa kolega seperti mantan pelatih Vietnam, Philippe Troussier dan pemain naturalisasi asal Nigeria yang pernah bermain bersama Timnas Indonesia yaitu Osas Saha. 

Menurut Osas Saha, sepak bola di Guinea mulai berkembang. Pemain asal Nigeria itu menyebutkan bahwa Guinea ingin mengikuti kemajuan sejumlah negara di Afrika yang sepak bolanya berprestasi Dunia seperti Nigeria, Kamerun, Maroko. 

"Ya sepak bola Guinea saat ini sedang naik. Semangat mereka pasti lebih tinggi karena mereka mau bersaing di Afrika." Kata Osas Saha yang sekarang bermain bersama PSBS Biak yang baru saja promosi ke Liga 1, seperti dilansir Bolasport.com (6/5/24). 

Osas Saha juga memberikan bocoran kunci permainan Guinea adalah mental bertandingnya yang tidak mau menyerah. Mereka terus memberikan perlawanan untuk menang. 

Kendati demikian Guinea tetap bisa dikalahkan pada saat mental skuad Garuda Muda juga tetap dalam keadaan kokoh penuh semangat dengan mengejar kemenangan pantang menyerah. 

Informasi tersebut semoga bisa berguna bagi coach Shin Tae yong dalam mempersiapkan skuad asuhannya menghadapi laga play off tersebut. 

Memang pada saat ini tim pelatih tengah berupaya membangun kembali motivasi anak asuhnya agar kembali bersemangat menghadapi laga di depan. Faktor mentalitas tim itu lebih diutamakan selain faktor stamina dan taktik. 

Sementara itu mantan pelatih Vietnam, Philippe Troussier yang sudah pernah mengasuh lima timnas Afrika, menjelaskan bahwa Prancis adalah rumah kedua bagi pesepak bola asal Afrika, termasuk Guinea. 

Oleh karena itu skuad Guinea yang bermain di Prancis, maka mereka bisa merasa seperti bermain di rumah sendiri. 

Apalagi banyak di antara pemain-pemain Guinea sudah terbiasa bermain di kompetisi liga di Prancis. 

"Sulit bermain melawan tim-tim Afrika, terutama di Prancis. Bisa dibilang Prancis adalah rumah kedua bagi banyak pemain Afrika. 

"Saya sangat yakin bahwa pertandingan melawan Guinea akan sangat sulit karena sepak bola Afrika berkembang sangat pesat. 

"Lolos ke Asia jauh lebih mudah dibandingkan harus memainkan babak play off. " Demikian kata Troussier, sebagaimana dikutip dari media Vietnam, Soha.vn (6/5/24). 

Terlepas dari pendapat sosok Troussier yang sedikit tendensius, tapi alangkah baiknya pendapat mantan pelatih Vietnam itu bisa dijadikan peringatan positif agar Garuda Muda tetap selalu waspada menghadapi Guinea U23.

Laga antara Garuda Muda menghadapi Guinea U23 dilakukan dengan status laga tertutup tanpa adanya kehadiran suporter dari kedua belah pihak. FIFA memutuskan laga tertutup tersebut dengan alasan faktor keamanan. 

Semoga Garuda bisa bermain lebih enjoy dan tidak terbebani target harus lolos ke Olimpiade Paris 2024. Dengan bermain riang gembira, bisa saja kemenangan akhirnya mereka raih. Bravo Merah Putih. 

Salam bola @hensa17. 

#KitaGaruda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun