Osas Saha juga memberikan bocoran kunci permainan Guinea adalah mental bertandingnya yang tidak mau menyerah. Mereka terus memberikan perlawanan untuk menang.Â
Kendati demikian Guinea tetap bisa dikalahkan pada saat mental skuad Garuda Muda juga tetap dalam keadaan kokoh penuh semangat dengan mengejar kemenangan pantang menyerah.Â
Informasi tersebut semoga bisa berguna bagi coach Shin Tae yong dalam mempersiapkan skuad asuhannya menghadapi laga play off tersebut.Â
Memang pada saat ini tim pelatih tengah berupaya membangun kembali motivasi anak asuhnya agar kembali bersemangat menghadapi laga di depan. Faktor mentalitas tim itu lebih diutamakan selain faktor stamina dan taktik.Â
Sementara itu mantan pelatih Vietnam, Philippe Troussier yang sudah pernah mengasuh lima timnas Afrika, menjelaskan bahwa Prancis adalah rumah kedua bagi pesepak bola asal Afrika, termasuk Guinea.Â
Oleh karena itu skuad Guinea yang bermain di Prancis, maka mereka bisa merasa seperti bermain di rumah sendiri.Â
Apalagi banyak di antara pemain-pemain Guinea sudah terbiasa bermain di kompetisi liga di Prancis.Â
"Sulit bermain melawan tim-tim Afrika, terutama di Prancis. Bisa dibilang Prancis adalah rumah kedua bagi banyak pemain Afrika.Â
"Saya sangat yakin bahwa pertandingan melawan Guinea akan sangat sulit karena sepak bola Afrika berkembang sangat pesat.Â
"Lolos ke Asia jauh lebih mudah dibandingkan harus memainkan babak play off. " Demikian kata Troussier, sebagaimana dikutip dari media Vietnam, Soha.vn (6/5/24).Â
Terlepas dari pendapat sosok Troussier yang sedikit tendensius, tapi alangkah baiknya pendapat mantan pelatih Vietnam itu bisa dijadikan peringatan positif agar Garuda Muda tetap selalu waspada menghadapi Guinea U23.