Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Memahami Makna Silaturrahim

29 April 2024   15:51 Diperbarui: 29 April 2024   17:50 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi silaturahim Foto by Shutterstock via Kompas.com

Ramadan telah berlalu dan kini hanya tinggal kenangan dengan semangat yang diharapkan tetap menyala dalam memasuki bulan-bulan berikutnya hingga bertemu lagi Ramadan tahun depan. 

Lebaranpun usai sudah dengan segala kemeriahan dan kegembiraan segenap keluarga. Kini bulan Syawal hampir berakhir tinggal menyisakan beberapa hari lagi. 

Namun demikian momen-momen silaturahim yang selama bulan syawal sangat tinggi intensitasnya, semoga tetap bisa dipertahankan walaupun Syawal segera berlalu. 

Mari kita mencoba memahami apa itu silaturahim dan makna penting dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Silaturahim secara bahasa merupakan gabungan dari kata shilah yang berarti hubungan dan rahim berarti kerabat. 

Jadi, istilah ini dapat dimaknai sebagai 'hubungan persaudaraan atau kekerabatan' di antara kita dalam hidup bermasyarakat.

Jika kita memahami lebih dalam, maka kata rahim selalu mengingatkan pada salah satu sifat Allah SWT., yakni Maha Penyayang (Ar-Rahiim). 

Islam selalu mengajarkan bahwa silaturahim memiliki nilai yang sangat penting dalam kehidupan sosial bermasyarakat. 

Bersilaturahim adalah perbuatan sebagai cara untuk mempererat tali persaudaraan. Silaturahim juga diyakini dapat membuka pintu-pintu rezeki. 

Tentang hal tersebut, banyak hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang manfaat silaturahim, salah satunya membuka pintu rezeki. 

Rasulullah SAW dalam berbgai kesempatan selalu mengajarkan tentang pentingnya menjaga hubungan baik kepada sesama dalam bermasyarakat. 

Bahkan, ada beberapa hadits yang secara khusus menekankan bahwa silaturahim dapat membuka Rahmat Allah kepada yang menjalanaknnya. 

Sebuah hadits berikut ini memberikan penjelasan tentang hal tersebut. Rasulullah SAW. bersabda: 

"Allah berfirman, 'Aku adalah Maha Pengasih dan ia adalah Rahim, nama itu diambil dari bagian nama-Ku, siapa yang menyambungnya, maka Aku memberikan rahmat-Ku kepadanya, dan siapa yang memutuskannya, maka Aku memutuskan rahmat-Ku darinya," (HR Abu Dawud). 

Sangat jelas hadits di atas menekankan bahwa Allah SWT. menciptakan hubungan silaturahim dan menjaga hubungan tersebut adalah tindakan yang mendapat balasan dan perlindungan dari Allah. 

Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda dalam sebuah hadits, bahwa Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Barangsiapa yang menyambungnya, maka Allah akan menyambungkannya. 

Dan barangsiapa yang memutusnya, maka Allah akan memutus hubungan dengannya. Sangat jelas gambaran betapa pentngnya melakukan silaturahim. 

Sebuah hadits lainnya memberikan pengertian bahwa silaturahim itu bukan membalas kunjungan semata tetapi mempererat kembali hubungan yang lama sudah terpurus. 

Simak hadits berikut ini : 

Bukanlah menyambung silaturrohim itu dengan membalas kunjungan. Akan tetapi menyambung silaturrohim itu adalah apabila diputuskan hubungan ia segera menyambungnya. (HR. Al Bukhari)

Menyambung hubungan yang diputus oleh saudara kita adalah berat karena membutuhkan kesabaran dan kelapangan jiwa kita. 

Itulah sebabnya menjalin kembali hubungan dengan saudara kita yang pernah terputus adalah perbuatan yang sangat terpuji. 

Dengan selalu menjaga hubungan baik dengan sesama dalam pergaulan kemasyarakataan, kita denga sendirinya telah menciptakan ikatan kasih sayang yang dapat mempengaruhi berkah dan rezeki dalam kehidupan seseorang. 

Itulah makna yag tersembunyi dri menjaga tali silaturahim dengan sesama. Semoga bermanfaat. 

Salam Lebaran @hensa17. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun