Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Waspadalah dengan Penyakit Buta Hati

28 April 2024   17:57 Diperbarui: 29 April 2024   17:44 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Pixabay

Menurut Allah SWT dalam Alquran, ada beberapa sebab mengapa manusia banyak yang dibutakan di akhirat. 

Penyebab manusia dibutakan di akhirat adalah karena mereka membutakan diri selama hidup di dunia. 

Kalau di dunia mereka membutakan diri, maka di akhirat mereka akan dibutakan Allah. Mari kita simak FirmanNya:  

"Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)." (Q.S Al-Isra' 72). 

Hati mereka buta dari ilmu dan iman, sehingga tertutup dari hidayah Allah. Begitu pula karena hidayah Allah terhalang oleh kebutaan hati, maka mereka jauh dari melakukan amal shaleh. 

Oleh sebab itu kita harus mampu menjaga hati dari segala kontaminan di sekitarnya. Terutama kotoran yang akan mengganggu keimanan dalam hati kita. 

Seorang manusia tidak akan mampu mengenal Tuhannya (makrifatullah) bila tidak mengenal dirinya sendiri. 

Dia juga tidak akan mampu mengenal dirinya bila ia tidak mengenal hatinya. 

Kebanyakan manusia tidak mampu mengenal hati dan dirinya. Seakan ada hijab tebal yang menutupi hati, hingga terhalang dari musyahadah (penyaksian), muraqabah (mendekati), dan mengenal sifat-sifat Allah. 

Imam Al-Ghazali, seorang Sufi dan Ulama besar yang pernah hadir di Dunia ini menjelaskan dengan gamblang tentang seluk-beluk hati. 

Peran hati dalam kehidupan manusia sangat sentral. Hati atau Qolbu menurut Imam Ghazali memiliki keajaiban sifat-sifat dan perilaku yang berporos pada makna empat kata inti yaitu al-qalb (hati), ar-Ruh (jiwa), an-nafs (nafsu), dan al-aql (akal). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun