Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Waspadalah dengan Penyakit Buta Hati

28 April 2024   17:57 Diperbarui: 29 April 2024   17:44 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Pixabay

Buta hati itu adalah penyakit yang sangat berbahaya. Manusia yang buta hatinya berarti dia tidak mendapatkan petunjuk dari Allah. 

Manusia yang buta hatinya merupakan faktor serius sehingga menyebabkan dirinya tidak mampu melihat penderitaan orang lain, tidak mampu merasakan hidayah.  

Begitu pula manusia yang buta hatinya, maka dia malas untuk beribadah. Dia tidak mau mendengarkan seruan untuk beramal kebaikan karena hatinya buta. 

Hati yang buta itu adalah secelaka-celakanya seorang hamba Allah karena hati mereka buta dari hidayah Allah. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : 

"Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar. 

"Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada." (QS. Al-Hajj Ayat 46). 

Ayat tersebut merupakan peringatan keras dari Allah. Dengan tegas ayat itu menjelaskan tetang manusia yang hatinya tidak pernah memahami perintah Allah. 

Telinga mereka juga tidak mampu mendengar atau tidak peduli mendengarkan ajaran Allah seolah telinga itu tuli. 

Manusia seperti itu adalah sosok yang hatinya sudah buta. Hati buta itu sangat kotor sehingga tidak bisa menerima hidayah dari Allah. 

Ada momen yang kelak mereka alami ketika mereka di akhirat adalah mereka saat dibangkitkan dari alam kubur dalam keadaan buta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun