Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Level Ibadah dari Hamba Allah Untuk Meraih Lailatul Qadar

7 April 2024   01:32 Diperbarui: 7 April 2024   01:53 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Sumber dari Pixabay

Berbagai upaya dari seorang hamba Allah melakukan penghambaan dengan berharap pada pahala Lailatul Qadar yaitu malam seribu bulan. 

Kita sudah sama-sama mengetahui Lailatul Qadar adalah salah satu malam yang sangat penting yang terjadi pada bulan Ramadan penuh berkah. 

Dalam Al-Quran surat Al-Qadr ayat 3, Allah SWT berfirman dengan menetapkan keutamaan Lailatul Qadar adalah malam yang pahalanya lebih baik dari seribu bulan. 

Para ulama menyebutkan bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan. 

Meskipun demikian tidak ada yang tahu tanggal berapa dari tanggal ganjil 10 hari terakhir Ramadan tersebut. 

Oleh karena itu kita sebaiknya melakukan ibadah selama 10 hati terakhir Ramadan ini tidak perlu pilih-pilih tanggal. 

Semua malam pada 10 malam terakhir Ramadan, penuh dengan kegiatan peribadahan kepada Allah. 

Berikut ini adalah ulasan yang menyangkut level ibadah dari hamba Allah yang mengharapkan bisa meraih Lailatul Qadar berdasarkan beberapa hadits Rasulullah dan Al Quran. Mari kita simak. 

Sebuah Hadits Muttafaq Alaih yaitu hadits-hadits yang perawinya Bukhari dan Muslim, menjelaskan bahwa tingkatan ibadah dalam menghidupkan Lailatul Qadar dari seorang hamba Allah yaitu : 

Level tertinggi adalah adalah hamba Allah yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan melakukan salat lailatul qadar. 

Berikutnya adalah tingkatan hama Allah yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan dzikir. 

Sedangkan tingkatan paling bawah adalah hamba Allah yang hanya melaksanakan salat Isya dan Subuh secara berjamaah. 

Apapun yang kita kerjakan dalam beribadah kepad Allah pada malam lailatul qadar semuanya hanya berharap pahala dari Nya. 

Rasulullah bersabda dalam sebuah haditsnya bahwa barang siapa yang salat pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan harapan untuk meraih pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Hadits riwayat Bukhari Muslim tersebut di atas memberikan gambaran bahwa keutamaan pada malam lailatul qodar adalah beribadah dengan mengisi kegiatan salat, membaca Al Qur'an, berdoa, itikaf dan aktivitas ibadah lainnya. 

Dalam menghidupkan malam Lailatul Qodar ada empat derajat bagi mereka yang melakukan salat lailatul qadar. Derajat tertinggi adalah mereka yang melakukan salat sepanjang malam. 

Berikutnya mereka yang hanya salat awal malam dan salat pada akhir malam semampunya. Ada juga hamba yang melakukan salat pada akhir malam saja atau yang mengerjakan salat pada awal malam yaitu usai salat Isya. 

Dari tingkatan tersebut yang paling sempurna adalah hamba Allah yang melakukan ibadah dengan mengisi malam pada 10 akhir Ramadan dengan mengerjakan salat, membaca Al Qur'an, berdoa dan itikaf di masjid. 

Rasulullah selalu menyambut malam lailatul qadar dengan memperbanyak ibadah dan berdzikir kepada Allah SWT pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. 

Tercatat jelas dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadan memilih fokus beribadah, mengisi malamnya dengan dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah. 

Semoga kita termasuk ke dalam hamba Allah yang bisa meraih Lailatul Qadar yaitu momen penuh dengan ampunan Allah saat kita beribadah hanya berharap RidhoNya. Aamiin. 

Salam Ramadan @hensa17. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun