Peristiwa penaklukan Makkah ini merupakan peristiwa toleransi paling agung dalam sejarah Islam.Â
Bayangkan ketika Nabi Muhammad SAW pernah disakiti, bahkan diusir dari tanah airnya oleh penduduk Makkah yang sebagian besar adalah kaum Quraisy yang kafir.Â
Akan tetapi, pada saat Makkah diambil alih kembali oleh Nabi Muhammad SAW, ternyata tidak ada dendam dari sosok Muhammad SAW terhadap mereka.Â
Tidak ada sedikit pun pertumpahan darah kepada kafir Quraisy yang pernah mengejar dan membunuhnya bahkan melenyapkannya dari bumi Makkah.Â
Justru mereka mendapatkan perlindungan dari Rasulullah SAW. Mereka diperlakukan dengan sangat baik dan dijamin keamanannya.Â
Muhammad SAW memberikan teladan bagaimana memperlakukan mereka yang kalah dalam perang. Toleransi bukan soal mayoritas kepada minoritas semata.Â
Jauh lebih penting lagi dari itu yakni memberikan hak-hak kepada mereka yang memiliki perbedaan dengan kita. Â
Namun juga harus ingat bahwa toleransi tidak boleh mencampuradukkan aqidah. Toleransi juga bukan soal membenarkan keyakinan yang berbeda-beda.Â
Toleransi merupakan tindakan untuk menghormati dan menghargai perbedaan di antara kita, agar hidup tetap rukun dan damai.
Supaya penghambaan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa tetap bisa dilaksanakan, maka kita membutuhkan sikap toleran kepada sesama.Â
Nabi Muhammad SAW telah memberikan teladan bagaimana menerapkan toleransi kepada sesama dengan paripurna.Â