Tujuan tersebut adalah menyembah Allah yang mencakup ilmu yang menyertainya tentang Allah, mencintaiNya, kembali kepadaNya, menghadap kepadaNya dan berpaling dari selainNya.Â
Semua tujuan itu tergantung pada ilmu tentang Allah, sebab kesempurnaan ibadah itu tergantung pada ilmu dan ma’rifatullah.Â
Semakin bertambah pengetahuan seorang hamba terhadap Tuhannya, maka semakin sempurnalah aktivitas ibadahnya.Â
Allah menciptakan mereka bukan karena mereka diperlukan untukNya. Allah tidak membutuhkan mereka.Â
Allah juga tidak mengharap rezeki dari mereka, karena Allah Maha Kaya hartaNya meliputi langit dan bumi dan di antara keduanya.Â
Tidak pula agar mereka memberi makanan, karena Allah-lah yang memberi rezeki kepada seluruh makhluk.Â
Allah Maha Memiliki kekuatan dan kekuasaan Maha Besar Tiada yang bisa menyamaiNya. Allah Yang Maha Kuasa.Â
Dalam konteks pengabdian antara mahluk kepada Kholiqnya, maka semua perbuatan mahluk yang menjalani aktivitas kehidupannya adalah bentuk pengabdian kepada Allah dalam koridor yang mengharap restu dan ridhoNya.Â
Allah akan menguji mereka dengan tanggung jawab, kemudian memberi mereka pahala atas semua amal mereka.Â
Jika, yang mereka kerjakan itu kebaikan maka mereka akan menerima kebaikan, dan jika yang mereka kerjakan itu buruk maka mereka akan mendapatkan keburukan.Â
Sehingga dari uraian bahasan tentang Firman Allah dalam Al Quran Azzariyat 56 tersebut semakin jelas bahwa jika kita semua sudah mengamalkan ayat Al Quran di atas, maka semua keseimbangan di antara work-live-ibadah itu sudah terjamin.Â