Tidak hanya kedua tangan dan kaki, namun seluruh anggota tubuh mereka akan bersaksi atas apa yang telah dilakukan selama di dunia. Sementara mulut kita tidak berdaya oleh karena itu tidak bisa lagi berbohong seperti selama masih berada di dunia.Â
Lagu ini diciptakan oleh Chrisye sendiri sedangkan liriknya ditulis oleh penyair terkenal, Taufiq Ismail.Â
Syairnya ditulis berdasarkan gambaran pada Hari Pengadilan nanti dari sebuah kutipan Surah Yasin ayat 65.
Chrisye Almarhum ketika menyanyikan lagu ini merasakan nuansa religi yang sangat kuat. Â Syairnya membuat hatinya tersentuh dan tidak terasa saat Chrisye bernyanyi ada tetes air mata dari kedua matanya.Â
Syair lagu yang kuat itu mampu mengetarkan hati penyanyi legendaris Indonesia itu. Chrisye setiap menyanyikan lagu itu selalu mendatangkan rasa haru di hatinya.Â
Syair lengkapnya mari kita simak.Â
 Akan datang hari. Mulut dikunci. Kata tak ada lagi. Akan tiba masa. Tak ada suara. Dari mulut kita. Berkata tangan kita. Tentang apa yang dilakukannya. Berkata kaki kita. Kemana saja dia melangkahnya. Tidak tahu kita. Bila harinya. Tanggung jawab tiba.Â
Rabbana. Tangan kami. Kaki kami. Mulut kami. Mata hati kami. Luruskanlah. Kukuhkanlah. Di jalan cahaya. Sempurna. Mohon karunia. Kepada kami. Hamba-Mu yang hina.Â
Di tegah beribadah puasa ini mari kita kembali berenung diri mendengaran lagu ini.Â
Menyimak syair sambil membuka Al Quran dan membaca ayat tersebut lalu memahami arti dan makana terdalamnya.Â
Semga kita termasuk ke dalam orang-orang pilihan Allah yang dijadikanNya sebagai orang-orang ang Bertaqwa. Aamiin.Â