Sosok mantan pemain Chelsea ini seusai laga berbicara kepada UEFA.com (15/2/24) : "Saya telah berupaya untuk mendapatkan posisi yang tepat untuk mencetak gol dan sekarang berjalan dengan baik."Â
Fakta di lapnagn ruben telah menempatkan dirinya pada posisi yang tepat baik pada gol pertama juga pada gol keduanya. Dua sundulan tersebut membuktikan Ruben pandai menempatkan diri di area penalti lawan.Â
Ruben Loftus-Cheek ditempatkan sebagai penyerang lubang di belakang Olivier Giroud yang bertindak sebagai penyerang tunggal dalam formasi 4-2-3-1.Â
Stefano Pioli yang begitu fanatik menerapkan formasi tersebut kali ini permainan skuad asuhannya sangat efektif dalam menerapkan keseimbangan permainan.Â
Duet pivot Yunus Musa dan Tijjani Reijnders sangat berperan dalam mengatur transisi permainan dari transisi negatif ke positif atau sebaliknya.Â
Dua gelandang ini berhasil mematikan gelandang serang dari Rennes, Matusiwa dan Santamaria sehingga aliran bola dari mereka tidak lancar kepada duet penyerang Rennes, Martin Terrier dan Kalimuendo.Â
Milan begitu nyaman memainkan bola dari meni ke menit. Sampai akhirnya gol perdana itu lahir di menit ke-32. Sor keunggulan 1-0 untuk tuan trumah Milan bertahan hingga turun minum.Â
Sedikit unggul dalam ball posisition sebesar 58 persen dengan umpan akurat sebesar 96 persen menunjukkan mereka mengusai permainan mutlak.Â
Pada babak kedua selain gol sundulan dari Ruben, juga gol ciamik dari kaki Rafael Leao yang melengkapi kemanangan Milan 3-0 atas Rennes.Â
Berawal dari kerja sama dengan Theo Hernandez di sayap kiri, bola Leao  dikembalikan sebagai asis dari Theo yang dengan satu sentuhan kaki kanan Leao menjebol gawang Rennes ke pojok kiri atas yang dikawal kiper Stave Madanda. Â
Skor 3-0 tersebut bertahan hingga akhir laga. Milan tinggal bermain imbang dalam laga leg kedua di kandang Rennes sepekan kemudian. Sementara Rennes harus menang dengan selisih gol untuk defisit 3 gol dari kelalahan mereka.Â