Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tantangan Industri Gula dalam Menjaga Lingkungan dan Menunjang Energi Terbarukan

5 Februari 2024   19:41 Diperbarui: 5 Februari 2024   19:43 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pula waktu retensi yang terjadi pada kolam aerasi relatif lebih singkat karena kinerja bakteri pengurai yang jauh lebih efektif dibandingkan bakteri pengurai yang lain. 

Pada sistem Teknologi SAL digunakan bakteri pengurai hasil biakan sendiri di Pusat Penelitian Perkebunan Gulan Indonesia yang dinamakan Inola. 

Teknologi SAL ini merupakan paket teknologi yang terdiri dari desain instalasi pengolah air limbah (IPAL), bakteri pengurai Inola dan sistem operasi bakunya. Saat ini hampir semua PG di Indonesia sudah menggunakan Teknologi SAL ini.  

Prinsip kerja SAL adalah menguraikan bahan organik cemaran dalam air limbah dengan bakteri Inola yang berlangsung pada 4 kolam aerasi. Bakteri tersebut bekerja secara simultan selama 24 jam untuk melakukan degradasi limbah organik. 

Sebuah kriteria penting yang harus dipenuhi sebelum air limbah masuk ke dalam IPAL harus memenuhi persyaratan pH netral sekitar pH 7, shun kisaran 37-38 derajat Celcius dan bahan cemaran melalui indikator Chemical Oxygen Demand (COD) sebesar 1000 mg per liter. 

Kiteria tersebut harus dipenuhi untuk memberikan hasil kinerja teknologi SAL yang berhasil sesuai kriteria air buangan yang aman sebagai air irigasi. 

Jika semua kinerja sesuai dengan prosedur operasi baku dari teknologi SAL, maka hasil olahan limbah cair menghasilkan out put cemaran COD sekitar 100-300 mg per liter sesuai dengan kriteria air irigasi yang aman. 

Upaya Nyata Diversifikasi Produk

Energi terbarukan dalam industri gula sudah sejak lama dilakukan dengan program diversifikasi produk di pabrik gula, selain sebagai penghasil utama berupa gula pasir.  

Upaya industri gula untuk menghasilkan energi terbarukan salah satunya adalah dengan melakukan pengembangan usaha sebagai penghasil produk Etanol. 

Salah satu Pabrik Gula (PG) yaitu PG Djatiroto sudah sejak lama melakukan diversifikasi produk ramah lingkungan yang menunjang energi terbarukan. 

Pabrik Gula yang didirikan Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1910 ini juga memiliki pabrik pembuat etanol atau alkohol yaitu Pabrik Alkohol dan Spiritus Djatiroto (PT PASA Djatiroto).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun