Pep Guardiola akhirnya berhasil memecakan rekor sebagai satu-satunya pelatih di Dunia yang membawa juara Piala Dunia Antar Klub FIFA sebanyak 4 kali.Â
Sosok pelatih asal Spanyol ini memastikan hal tersebut ketika skuad asuhannya, Manchester City menang 4-0 atas Fluminense dalam laga final yang berlangsung di King Abdullah Sports City Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (23/12/23) dini hari WIB.Â
Hasil ini juga membuat mereka menjadi tim Inggris pertama yang menguasai kompetisi tersebut pada debutnya di Piala Dunia Antarklub.Â
Sebelumnya ada 4 klub Inggris yang gagal di final yaitu Manchester United, Liverpool, dan Chelsea. Mereka hanya mampu meraih runner up pada debut di ajang Dunia ini.Â
Selain itu pelatih Pep Guardiola juga melampaui jumlah gelar yang pernah diraih oleh sosok pelatih asal Italia, Carlo Ancelotti dengan mengklaim gelar keempatnya sebagai pelatih.Â
Uniknya Pep Guardila membawa 4 gelar tersebut bersama 3 klub yang berbeda yaitu dua gelar bersama Barcelona, satu gelar bersama Byern Munich dan satu gelar besama Manchester City.Â
Gelar ini juga menjadi trofi ke-14 bagi Guradiola yang dia persembahkan kepada klub The Citizen. Pencapaian yang luar biasa bagi pelatih asal Spanyol ini. Â
Kemenangan City 4-0 atas Fluminense malam itu memberikan gambaran kualitas dari tim yang sangat berbeda. Skuad The Citizen sangat mendominasi permainan sepanjang pertandingan.Â
Skuad City yang turun malam itu hanya melakukan tiga perubahan dari kemenangan mereka di babak semifinal atas Urawa Reds.Â
Ada sosok Ruben Dias, Rico Lewis dan Julian Alvarez masuk menggantikan posisi Manuel Akanji, Matheus Nunes dan Mateo Kovacic.
Gol cepat dari Julian Alvarez pada menit pertama saat itu bisa saja menjadi penyebab mental tim Fulminense jatuh dan ini sangat menguntungkan bagi skuad City.Â
Ini adalah gol tercepat dalam sejarah turnamen saat Alvarez membuka kebuntuan. Momen itu terjadi ketika Fabio luput menghalau bola dari tendangan melengkung Nathan Ake dari luar kotak penalti yang membentur tiang gawang.Â
Julian Alvarez berada pada posisi yang tepat untuk menjangkau bola tersebut lalu menjatuhkan bola ke dalam gawang yang tidak terjaga.Â
Gol cepat ini membuat skuad Fluminense merasakan tekanan. Berkali-kali mereka gugup mengatisipias bola. Puncaknya terjadi Nino membuat gol bunuh diri.Â
City menggandakan keunggulan menjadi 2-0 ketika Rodri yang secara cerdik melepaskan umpan kepada Phil Foden yang berada di otak penalti.Â
Namun secara tidak sengaja umpan yang diarahkan kepada Foden itu justru masuk ke gawang Fluminense sendiri oleh Nino.
Skuad asuhan Guardiola ini benar-benar berada di atas angin. Ketika laga tersisa sekitar 18 menit menjelang akhir pertandingan, kembali aksi Alvarez menjadi aktor untuk gol Phil Foden.Â
Striker muda Argentina itu mengirimkan umpan tarik mendatar yang disambar Foden dengan tendangan jarak dekat menjebol gawang Fluminense untuk keunggulan City menjadi 3-0.Â
Hanya dua menit sebelum laga usai, Alvarez yang bermain luar biasa melengkapi skor akhir kemenangan 4-0 Manchester City atas tim juara Amerika Latin itu. Â
Secara keseluruhan gambaran laga finaltersebut menunjukkan keunggulan mutlak tim asal Eropa atas tim asal Amerika Latin. Fluminense memainkan gaya bermain dengan gaya Brasil klasik.Â
Mereka mengandalkan aksi-aksi individu yang sangat mudah diantisipasi oleh barisan pertahan Manchester City.Â
Kuartet bek City dengan komposisi Kyle Walker, Joh Stone, Ruben Dias dan Natah Ake selalu berhasil menutup serangan Fluminense.Â
Skuad Fluminense hanya memiliki 5 peluang tembakan dan hanya dua tembakan diantaranya tepat sasaran mengarah kiper Ederson yang bekerja tidak terlalu sibuk.Â
Bandingkan dengan 15 peluang tembakan yang dimiliki skuad The Citizen. Dari jumlah tersebut sebanyak 8 tembakan tepat sasaran ke gawang Fluminense yang dikawal oleh Fabio.Â
Sungguh gelar ini menjadikan kegembiraan bagi skuad Manchester City terutama bagi Pep Guardiola yang berhasil memecehkan rekor Dunia sebagai orang pertama sebagai pelatih yang meraih 4 gelar Piala Dunia Antarklub.Â
Usai laga itu Guardiola memberikan keterangan kepada pra pewarta seperti dilansir Skysports (22/12/23) :Â
"Saya sangat bangga dengan klub ini. Apa yang telah kami lakukan adalah pencapaian luar biasa.Â
Memenangkan trofi ini berarti menjadi tim terbaik di dunia dan para pemain kami, pelatih kami, staf ruang belakang kami, semuanya bekerja keras setiap hari. untuk membawa kesuksesan ini kepada kami."Â
Selamat Pep tapi jangan lupa di Premier League skuad asuhannya masih terseok-seok di posisi 5 klasemen tertinggal dari Aston Villa, Liverpool dan Arsenal.Â
Salam bola @hensa17.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H