Banyak sekali Li She Feng melakukan kesalahan sendiri dalam permainannya karena dia tidak sabar dan selalu terburu-buru.Â
Kesalahan-kesalahan Li She Feng itu seperti smash yang nyangkut, melebar atau lob-lob bola yang terlalu panjang serta netting yang tidak menyebrangi jaring.Â
Jurus Ketiga adalah performa prima. Dalam laga final itu, Jojo telah memperlihatkan kinerja permainan yang sangat prima baik dari tekik, taktik dan kekuatan stamina. Jojo sudah mepersiapkan laga final ini dengan baik.Â
Jojo berhasil mengungguli Li She Feng dalam hal kebugaran. Dengan demikian Jojo sangat leluasa bisa menerapkan segala taktik yang dia inginkan untuk mendikte permainan dengan dukungan tekniknya.Â
Pada persaingan para pebulutangkis elit saat ini di ajang turnamen dengan level tinggi, mereka membutuhkan konsistensi dalam hal stamina yang bugar dan itu tidak mudah.Â
Lihat Viktor Axelsen saja yang mempunyai julukan Alien harus mundur dua kali dari dua turnamen yaitu Denmark Open dan French Open. Hal itu menunjukkan kebugaran menjadi salah satu faktor penting.Â
Ini adalah gelar pertamanya bagi Jojo bisa meraih gelar di ajang turnamen dengan level BWF Super 750. Usai laga tersebut Jojo merasakan kegembiraannya di hadapan para pewarta.Â
"Sudah kubilang aku menginginkan hasil yang berbeda dari final Prancis Terbuka terakhirku dan inilah kita," kata Christie yang emosional pasca pertandingan, seperti dilansir BWFbadminton.com (19/10/23).Â
Wajar perasaan tersebut datang usai laga karena Jojo masih tidak bisa melupakan pada kekalahannya di final French Open tahun 2019 dari tunggal putra China, Chen Long.Â
Merasa bahagia dengan kemenangan ini tidak lupa Jojo sangat berterima kasih kepada pelatihnya, Irwansyah. Juga kepada rekan-rekannya, para penggemar yang selalu mendukungnya dengan setia selama ini.Â
Selamat untuk Jonatan Christie dengan gelar French Open 2023. Perjalanan masih panjang terutama untuk menggapai medali emas Olimpiade Paris 2024. Bravo Merah Putih.Â