Sejak bergabung tahun lalu, Jordi telah meraih banyak trofi, menjadi favorit penggemar JDT, dan membantu memimpin Southern Tigers meraih rekor gelar Liga Super Malaysia ke-10 berturut-turut.Â
Bagi FIFA yang benar-benar menambah kesan menawan adalah kisah Jordi Amat terkait hubungannya dengan Indonesia.Â
Pada usia 31 tahun, Jordi Amat dapat menelusuri nenek moyangnya hingga darah bangsawan di Makasar, sehingga memberinya gelar pangeran.Â
Tekadnya menjadi bagian dari WNI melanjutkan darah dari moyangnya membawanya menjadi WNI. Setelah naturalisasi, ia juga menjadi bagian integral dari Timnas Indonesia.Â
Kebanggaan Jordi Amat mewakili Merah Putih terlihat jelas saat ia membahas potensi sepak bola bangsa Seribu Pulau ini dengan ragam etnis dan budaya.Â
Membela negara sebesar Indonesia sangat membanggakan, begitu katanya. Semangatnya untuk Timnas Garuda terlihat jelas dan ia yakin timnya berada di puncak pencapaian besar pada masa-masa mendatang.Â
Kepada FIFA.com (29/9/23), Jordi memberikan keterangan dalam wawancaranya. "Saya sangat senang bisa mewakili negara besar seperti Indonesia dan bermain untuk tim terbaik di Asia Tenggara, JDT," jelasnya.
"Ini adalah momen yang sempurna, dan saya sangat bangga. Saya sangat menikmatinya sekarang. Beradaptasi dengan gaya sepak bola yang berbeda sangatlah cepat bagi saya.Â
"Saya menantikan Piala Asia di Qatar bersama Negeri saya, Indonesia pada bulan Januari nanti dan Piala Champions bersama JDT. Ini adalah periode krusial dalam hidup saya." Tambahnya.Â
FIFA sangat terkesan dengan perjalanan karir Jordi Amat dari mulai mewakili Spanyol di Piala Dunia FIFA U-17 dan U-20.Â
Kemudian Amat juga berkiprah di Liga Inggris bersama klub Swansea City di Liga Premier menarik perhatian global.Â