Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bagaikan Anak Tiri Termenung Sendiri

26 September 2023   07:01 Diperbarui: 26 September 2023   15:25 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah puisi di sini bagaikan anak tiri termenung sendiri? 

Tanpa sapa, hambar, bagaikan halaman robek tak bertepi. 

Benarkah puisi di sini bagaikan anak tiri? 

Tanpa asa, tanpa mimpi, tanpa rasa, terbuang di ruang sepi. 

Benarkah puisi di sini bagaikan anak tiri? 

Tanpa kata, tanpa makna, tanpa dirimu hadir di sini. 

Benarkah puisi di sini menjadi anak tiri tanpa basa basi? 

Biar saja setiap puisi menjadi hampa kata tak bermakna, aku tak peduli. 

Meskipun di sini puisi menjadi anak tiri, aku tetap masih setia menyembunyikan setiap kata cintaku padamu di balik puisi. 

Salam @hensa17.

Sindang Palay 26 September 2023. 

Terinspirasi dari artikel Kompasianer Ayah Tuah di sini. https://www.kompasiana.com/ayahtuah/6511841a08a8b5630d5cff82/bener-masih-ingin-menulis-puisi?source_from=notification_activity

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun