Timnas Garuda Muda rampung menjalani semua laga di fase Grup F bersama dengan pesaing-pesaing dari Tim Korea Utara, Kirgistan dan Chinese Taipei.Â
Jujur selama menjalani laga-laga di fase grup tersebut masih banyak catatan minus untuk performa skuat Garuda Muda asuhan Coach Indra Sjafri.Â
Meskipun akhirnya mereka berhak lolos ke babak 16 besar sebagai salah satu dari 4 peringkat ketiga terbaik, tapi masih banyak kekurangan yang perlu menjadi perhatian tim pelatih.Â
Mari kita bedah setiap lini dari skuat darurat milik coach Indra Sjafri ini. Intinya sektor paling krusial yang butuh perhatian adalah lini depan dan lini tengah.Â
Walaupun juga sektor pertahanan masih butuh perhatian serius dalam hal komunikasi antar pemain-pemain yang bertugas di lini tersebut.Â
Simak dua gol yang terjadi saat menghadapi Chinese Taipei dan Korea Utara adalah masalah komunikasi yang kurang baik di antara para bek kita.Â
Hanya dua kelalaian sangat serius tersebut yang tidak boleh terulang lagi dalam menghadapi laga di babak 16 besar kemungkinan melawan Tim Uzbekistan.Â
Skuat dari Asia Barat, Uzbekistan adalah juara Asian Games 1994. Mereka baru sekali meraih emas cabang sepak bola di kompetisi Asia tersebut.Â
Negara-negara lain yang juga meraih satu kali juara sepak bola Asian Games adalah Jepang (2010), Korea Utara (1978), Irak (1982), Qatar (2006).Â
Menariknya negara-negara tersebut saat ini lolos ke fase 16 besar Asian Games Hangzhou. Juga bersama dengan Korea Selatan lima kali juara (Asian Games 1970, 1978, 1986, 2014, 2018).Â
Begitu pula Iran empat kali juara Asian Games (1974, 1990, 1998, 2002), India juara (1951, 1962), dan Myanmar juara (1966, 1970).Â
Babak 16 besar kali ini benar-benar dipenuhi oleh para mantan juara Asian Games sehingga sangat menarik bagaimana persaingan yang terjadi nanti.Â
Oleh karena itu juga Indonesia harus mempersiapkan skuat Garuda Muda dengan baik. Laga terdekat adalah menghadapi Uzbekistan di babak 16 besar.Â
Catatan-catatan Penting selama Fase Grup
Garuda Muda ketika bertanding pada laga terakhir fase grup F, di Stadion Zhejiang Normal University East, sebenarnya mampu mengimbangi dominasi kekuatan skuat Korea Utara.Â
Namun, skuad Garuda Muda akhirnya harus menyerah 0-1 di akhir laga. Satu-satunya gol kemenangan Korea Utara terjadi berkat sontekan Kim Yu Song di depan gawang usai memanfaatkan skenario sepak pojok.Â
Menurut Indra Sjafri pemain kita masih lemah menghadapi bola-bola set pieces atau skema bola-bola mati. Itu adalah kelemahan yang klasik yng kerap kali terulang dari laga ke laga.Â
Selain itu masalah komunikasi menjadi catatan utama dari kendala ini. Hal itu terjadi ketika menghadapi Chinese Taipei. Kebobolan gol sehingga kalah 0-1 akibat tidak terjalinnya komunikasi.Â
Selama menjalani laga di fase grup F, skuat Timnas Indonesia U23 telah memberikan suguhan permainan denga penguasan bola yang cukup baik.Â
Terutama ketika menghadapi Kirgistan dan Chinese Taipei, dominasi permainan dipegang skuat Garuda Muda. Bahkan pada awal-awal babak pertama  ketika menhadapi Korea Utara, bola ada dalam penguasaan skuat muda kita.Â
Egy Maulana Vikri, Ramai Rumakiek dan Hugo Samir
Dari 3 laga selama fase grup tersebut, kelemahan yang paling menyolok adalah di lini depan yang tidak mampu menuntaskan setiap peluang menjadi gol.Â
Meskipun di sana ada Egy Maulana Vikri yang cukup berpengalaman, tapi performanya sangat mengecewakan.Â
Dalam 3 laga Timnas Indonesia U23 selama fase grup, praktis Egy belum memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi tim.Â
Kinerja Egy sangat buruk dalam hal kontrol bola dan melakukan manuver maupun memberikan asis. Banyak pergerakkannya menjadi sia-sia karena sering ehilangan bola.Â
Demikian pula kinerja Ramai Rumakiek dan Hugo Samir yang mencetak gol di laga perdana ketika menang 2-0 atas Kirgistan.Â
Namun mereka berdua ini masih belum menemukan kembali permainan terbaik seperti ketika laga perdana melawan Kirgistan.Â
Ramadhan Sananta dan Beckham Putra
Kabar terbaru yang menggembirakan adalah Ramadhan Sananta dan Beckham Putra sudah bisa memperkuat skuat Garuda Muda di Hangzhou.Â
Pada Selasa pagi ini diharapkan Sananta dan Beckham sudah bergabung dengan rekan-rekan mereka di tim Garuda Muda.Â
Kehadiran Sananta menjadi angin segar untuk lini depan sektor striker murni yang selama ini dalam skuat Indonesia hanya memiliki satu striker yaitu Titan Agung. Â
Sedangkan kehadiran Beckham Putra akan menambah kekuatan lini tengah yang selama ini pengatur serangan hanya dibebankan kepada Syahrian Abimanyu.Â
Pemain muda Persib itu juga memiliki kemampuan bermain dengan visi yang bagus. Umpan-umpannya yang terukur seringkali menimbulkan kepanikan lini belakang lawan.Â
Jika Beckham berduet dengan Syahrian Abimanyu, maka di lini tengah bertambah ideal dalam mengatur kinerja tim. Atau mereka tidak perlu diturunkan bersamaan untuk menjaga kebugaran kedua gelandang serang tersebut.Â
Namun kabar terbaru dari PSSI menyebutkan ternyata Beckham tidak jadi terbang ke Hangzhou karena setelah diperiksa oleh dokter Timnas, cederanya masih belum pulih.
Laga 16 besar Garuda Muda lawan Uzbekistan berlangsung pada Kamis (28/9/23) mulai pukul 15.30 WIB di Stadion Shangcheng Sports Centre, Hangzhou.Â
Selamat berjuang Timnas Indonesia U23. Bravo Merah Putih.Â
Salam bola @hensa17.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H