Babak 16 besar kali ini benar-benar dipenuhi oleh para mantan juara Asian Games sehingga sangat menarik bagaimana persaingan yang terjadi nanti.Â
Oleh karena itu juga Indonesia harus mempersiapkan skuat Garuda Muda dengan baik. Laga terdekat adalah menghadapi Uzbekistan di babak 16 besar.Â
Catatan-catatan Penting selama Fase Grup
Garuda Muda ketika bertanding pada laga terakhir fase grup F, di Stadion Zhejiang Normal University East, sebenarnya mampu mengimbangi dominasi kekuatan skuat Korea Utara.Â
Namun, skuad Garuda Muda akhirnya harus menyerah 0-1 di akhir laga. Satu-satunya gol kemenangan Korea Utara terjadi berkat sontekan Kim Yu Song di depan gawang usai memanfaatkan skenario sepak pojok.Â
Menurut Indra Sjafri pemain kita masih lemah menghadapi bola-bola set pieces atau skema bola-bola mati. Itu adalah kelemahan yang klasik yng kerap kali terulang dari laga ke laga.Â
Selain itu masalah komunikasi menjadi catatan utama dari kendala ini. Hal itu terjadi ketika menghadapi Chinese Taipei. Kebobolan gol sehingga kalah 0-1 akibat tidak terjalinnya komunikasi.Â
Selama menjalani laga di fase grup F, skuat Timnas Indonesia U23 telah memberikan suguhan permainan denga penguasan bola yang cukup baik.Â
Terutama ketika menghadapi Kirgistan dan Chinese Taipei, dominasi permainan dipegang skuat Garuda Muda. Bahkan pada awal-awal babak pertama  ketika menhadapi Korea Utara, bola ada dalam penguasaan skuat muda kita.Â
Egy Maulana Vikri, Ramai Rumakiek dan Hugo Samir
Dari 3 laga selama fase grup tersebut, kelemahan yang paling menyolok adalah di lini depan yang tidak mampu menuntaskan setiap peluang menjadi gol.Â
Meskipun di sana ada Egy Maulana Vikri yang cukup berpengalaman, tapi performanya sangat mengecewakan.Â
Dalam 3 laga Timnas Indonesia U23 selama fase grup, praktis Egy belum memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi tim.Â