Shin Tae yong juga mengubah formasinya menjadi 4-4-2 sehingga Garuda Muda menggunakan 4 bek dengan duet bek Dewangga dan Kadek. Full back Bagas Kaffa dan Franky yang posisinya turun ke belakanguntuk melengkapi 4 bek.Â
Lini Tengah dan Bek Sayap yang Kurang KreasiÂ
Trio lini tengah Beckham Putra, Arkhan Fikri dan Muhammad Kanu sebenarnya bermain cukup baik. Namun mereka masih kurang kreatif dalam memberikan dukungan kepada para penyerang.Â
Kanu sebagai gelandang bertahan yang harus menjaga keseimbangan tim, sering terlambat turun ketika ada serangan balik. Sementara Beckham kerap kali terlalu lama memegang bola sehingga mudah direbut lawan.Â
Begitu pula Arkhan Fikri sering kali salah dalam memberikan umpan terukur, banyak sekali kehilangan bola-bola penting yang seharusnya menjadi peluang.Â
Pada posisi bek sayap yang patut menjadi catatan adalah performa Bagas Kaffa. Gerakannya masih kurang efektif dan mudah dibaca.Â
Kinerja penjagaan kepada lawan yang berbuntut dengan pelanggaran yang seharusnya tidak perlu sehingga Bagas harus menerima kartu kuning.Â
Franky Missa selain asisnya untuk gol Sananta pada babak pertama, anak muda ini pada babak kedua bermain sangat baik. Beberapa umpan silangnya sangat membahayakan gawang Malaysia.Â
Umpan silang kaki kirinya pada menit akhir hampir saja menjadi gol ketika sundulan kepala Ramadhan Sananta berhasil menjangkaunya. Namun sangat disayangkan bolanya melebar.Â
Faktor Mentalitas Tim dan Sosok Kapten Rizki Ridho
Ini adalah bicara mentalitas tim yang sangat menentukan kinerja bagi skuad Garuda Muda. Sosok Rizki Ridho yang biasanya menjadi Kapten Tim Indonesia U23 harus absen ketika Persija tidak mengizinkannya.Â
skuad Garuda Muda gawangnya kebobolan dan bahkan tertinggal 1-2 dari Malaysia, tim asuhan Shin Tae yong ini terlihat jatuh mentalnya.Â
Pada saat seperti ini butuh sosok yang bisa membangkitkan semangat tim. Sosok Rizki Ridho sangat dibutuhkan untuk menghadapi situasi tersebut.Â