Pochettino berhasil meracik skuadnya melalui formasi favoritnya dengan sistem 3 bek dan duet bek sayap. Mereka menempatkan 3 gelandang sebagai penyeimbang dengan duet striker di depan.Â
Sementara Klopp seperti biasa menggunakan formasi bakunya yaitu 4-3-3 yang sudah sering digunakan sepanajnag kompetisi tahun lalu.Â
Hasil duel inipun berakhir imbang 1-1. Mungkin cukup adil bagi kedua pelatih karena merasa lega tidak sampai mengalami kekalahan.
Namun bagi tuan rumah Chelsea jelas hasil imbang itu adalah kerugian besar karena tidak bisa meraih 3 poin penuh ketika mereka bertanding di hadapan pendukung mereka sendiri.Â
Liverpool unggul lebih dulu ketika Mohamed Salah memberikan umpan akurat dari sebuah serangan balik yang dimanfaatkan dengan baik oleh rekannya, Luis Diaz pada menit ke-18.Â
Bahkan Liverpool berhasil mencetak gol kedua mereka oleh tembakan Mohamed Salah pada menit ke-30, namun gol tersebut dianulir oleh VAR sehingga skor tetap 1-0.Â
Malah Liverpool kebobolan 7 menit kemudian berkat gol yang dicetak oleh Axel Disasi dari sebuah kemelut tembakan pojok.Â
Beberapa menit setelah gol tersebut, sebenarnya Chelsea berhasil menjebol gawang Alisson Becker berkat tembakan Ben Chilwell, namun kembali VAR menganggapnya sebgai offside.Â
Bagi Pochettino hasil imbang ini merupakan awal debutnya lagi bersama The Blues Chelsea yang akan menandakan era pelatih baru Chelsea untuk musim-musim ke depan.Â
Manajer Chelsea ini dalam laga tersebut memberikan debut kepada Robert Sanchez, Axel Disasi, Levi Colwill dan Nicolas Jackson dalam pertandingan pertamanya sebagai pelatih klub.
Sementara Juergen Klopp menurunkan duet lini tengah Liverpool yaitu rekrutan baru mereka, Dominik Szoboszlai dan Alexis Mac Allister membuat penampilan kompetitif pertama mereka bersama The Reds Liverpool.Â
Perjalanan kompetisi masih panjang dan hasil imbang 1-1 tersebut adalah hasil terbaik bagi kedua tim.Â