Duel Chelsea lawan tamu mereka Liverpool di Stamford Bridge pada Minggu (13/8/23) pukul 22.30 WIB adalah salah satu laga Super Sunday di ajang Premier League.
Laga ini sangat istimewa karena mempertemukan dua pelatih yang sudah lama tidak membawa skuadnya berhadapan. Mereka Mauricio Pochettino dan Juergen Klopp.
Kita ketahui pada musim ini Chelsea sudah membawa Pochettino ke London untuk melatih The Blues Chelsea.
Sementara Klopp sudah lama tidak berhadapan dengan Pochettino sejak sosok asal Argentina ini dipecat Tottenham Hotspur.
Mereka tetap dua sosok sahabat yang saling respek. Hubungan personal yang sangat bersahabat antara dua pelatih papan atas Eropa ini.
Hal tersebut terkuak dalam sesi temu wartawan sebelum laga yang berlangsung di Stamford Bridge, London.
Keduanya memberikan keterangan seperti dilansir Premierlegue.com (13/8/23) :
“Dia adalah salah satu yang terbaik,” kata Mauricio Pochettino tentang Juergen Klopp.
“Kita tidak bisa mengatakan dia yang terbaik tetapi dia adalah salah satu dari lima manajer terbaik dunia.
Pochettino merasa memiliki hubungan yang baik dengan Klopp. Walaupun sudah meninggalkan Tottenham hubungan itu masih tetap terjalin.
Klopp adalah manajer yang melakukan pekerjaan yang fantastis dalam membangun skuad The Reds, Liverpool.
Begitu pendapat Pochettino tentang pembangunan skuad Liverpool oleh Klopp dan dia layak mendapat dukungan dari klub.
Sementara Klopp juga sangat mengagumi Pochettino seperti diutarakannya pada situs resmi tersebut di atas.
“Poch adalah manajer top, jadi mereka akan muncul. Kita harus siap. Kita harus benar-benar siap. Sepak bola yang mereka mainkan, Anda bisa melihatnya. Poch ada di sana.
“Kami sering bermain melawan Mauricio ketika dia masih di Tottenham, jadi Anda bisa melihat banyak kesamaan dari itu dan pada akhirnya kami tidak tahu persisnya.”
Demikian pendapat tentang Pochettino yang menurut Juergen Klopp akan membawa Chelsea menuju klub yang lebih baik.
Dalam duel ini adalah pertama kalinya Klopp dan Pochettino berhadapan sejak Pochettino menjadi manajer Tottenham Hotspur.
Manajer pelatih asal Jerman itu ternyata benar bahwa Chelsea di bawah asuhan Pochettino mulai terlihat berbahaya.
Tidak heran jika Klopp selalu waspada dengan apa yang dilakukan pelatih asal Argentina itu dalam waktu singkat sejak ia pindah ke Stamford Bridge.
Chelsea Mendominasi Permainan
Skuad asuhan Pochettino ini menguasai permainan terutama pada babak kedua. Chelsea memiliki persentase kepemilikan bola sampai 64 persen selama laga tersebut.
Mereka juga memiliki 4 tembakan on target dari 10 peluang di depan gawang Liverpool. Bandingkan skuad Klopp hanya memiliki satu tembakan on target dan itu adalah satu-satunya tembakan yang menjadi gol.
Pochettino berhasil meracik skuadnya melalui formasi favoritnya dengan sistem 3 bek dan duet bek sayap. Mereka menempatkan 3 gelandang sebagai penyeimbang dengan duet striker di depan.
Sementara Klopp seperti biasa menggunakan formasi bakunya yaitu 4-3-3 yang sudah sering digunakan sepanajnag kompetisi tahun lalu.
Hasil duel inipun berakhir imbang 1-1. Mungkin cukup adil bagi kedua pelatih karena merasa lega tidak sampai mengalami kekalahan.
Namun bagi tuan rumah Chelsea jelas hasil imbang itu adalah kerugian besar karena tidak bisa meraih 3 poin penuh ketika mereka bertanding di hadapan pendukung mereka sendiri.
Liverpool unggul lebih dulu ketika Mohamed Salah memberikan umpan akurat dari sebuah serangan balik yang dimanfaatkan dengan baik oleh rekannya, Luis Diaz pada menit ke-18.
Bahkan Liverpool berhasil mencetak gol kedua mereka oleh tembakan Mohamed Salah pada menit ke-30, namun gol tersebut dianulir oleh VAR sehingga skor tetap 1-0.
Malah Liverpool kebobolan 7 menit kemudian berkat gol yang dicetak oleh Axel Disasi dari sebuah kemelut tembakan pojok.
Beberapa menit setelah gol tersebut, sebenarnya Chelsea berhasil menjebol gawang Alisson Becker berkat tembakan Ben Chilwell, namun kembali VAR menganggapnya sebgai offside.
Bagi Pochettino hasil imbang ini merupakan awal debutnya lagi bersama The Blues Chelsea yang akan menandakan era pelatih baru Chelsea untuk musim-musim ke depan.
Manajer Chelsea ini dalam laga tersebut memberikan debut kepada Robert Sanchez, Axel Disasi, Levi Colwill dan Nicolas Jackson dalam pertandingan pertamanya sebagai pelatih klub.
Sementara Juergen Klopp menurunkan duet lini tengah Liverpool yaitu rekrutan baru mereka, Dominik Szoboszlai dan Alexis Mac Allister membuat penampilan kompetitif pertama mereka bersama The Reds Liverpool.
Perjalanan kompetisi masih panjang dan hasil imbang 1-1 tersebut adalah hasil terbaik bagi kedua tim.
Mereka boleh saja merasa lega karena ini adalah laga Big Match pertama di ajang Premier League.
Salam bola @hensa17.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H