Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Target Presiden Jokowi untuk Timnas Garuda Asia di Piala Dunia U17 adalah Tantangan bagi Bima Sakti

18 Juli 2023   09:00 Diperbarui: 18 Juli 2023   09:05 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Garuda Asia untuk Piala Dunia U17 (Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay).

Presiden Jokowi ketika melakukan kunjungan ke Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung memberikan pernyataan mengejutkan dengan target masuk final dan juara untuk Timnas Garuda Asia di Piala Dunia U17. 

Tentu saja target itu tantangan sangat berat bagi skuad asuhan Bima Sakti tersebut. Alasan logisnya adalah Timnas Muda kita belum terbentuk masih melakukan seleksi pemain. 

Hanya dalam waktu hitungan bulan menuju kick off Piala Dunia U17 pada 10 November 2023, Bima Sakti dan kolega masih sibuk melakukan pemilihan pemain untuk menjadi skuad inti. 

Waktu yang ada sangat sempit tidak mudah untuk membentuk sebuah tim solid yang diharapkan bisa lolos ke final dan juara. Sungguh ini adalah tantangan dari Presiden Jokowi yang menarik bagi coach Bima Sakti dan PSSI. 

Namun demikian Ketum PSSI Erick Thohir menganggap pernyataan Presiden Jokowi tersebut bisa menjadi motivasi bagi skuad Garuda Asia. 

Sebuah sikap yang sangat positif yang terus menggemakan rasa optimis dalam menghadapi Piala Dunia U17. Berpikir optimis adalah cara positif membangitkan semangat untuk bisa meraih prestasi. 

Selain mempersiapkan skuad Garuda Asia, saat ini Indonesia sebagai tuan rumah juga sibuk mempersiapkan infrastruktur seperti Stadion-stadion yang memenuhi standar FIFA. 

Erick mengatakan Piala Dunia U-17 menjadi momentum besar yang harus disiapkan sebaik mungkin. Erick tak ingin kegagalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 terulang kembali dan mencoreng nama Indonesia di pentas sepak bola dunia.

"Ada yang bilang U-17, U-20, dan Piala Dunia itu berbeda, ya tetap saja kejuaraan dunia, memang kita mau gagal lagi. 

"Masa sih sudah diberi kesempatan malah digagalkan oleh diri sendiri. Ayo sama-sama kita berkomitmen menyukseskan Piala Dunia U-17 dan menunjukkan ke dunia, kita bisa, jangan gagal terus," kata Erick seperti rilis di laman PSSI.org (12/7/23). 

Sebagai tuan rumah, Indonesia tidak boleh mengecewakan FIFA. Ini adalah kepercayaan dari Federasi Sepak Bola Dunia yang harus dibuktikan dengan sukses sebagai penyelenggara. 

PSSI berencana mengajukan 8 Stadion yang akan diaudit oleh FIFA sebagai tempat untuk pertandingan Piala Dunia U17. Enam Stadion adalah Stadion yang pernah mendapatkan audit FIFA untuk Piala Dunia U20 yang batal berlangsung. 

Sementara dua stadion baru adalah Stadion Pakansari Bogor dan Jakarta International Stadium yang akan segera mengalami renovasi mengikuti standar dari FIFA. 

Pada sisi kegiatan lain, dalam mempersiapkan skuad Garuda Asia, coach Bima Sakti dan kolega masih terus melakukan seleksi pemain yang nanti mengikuti pelatihan terpusat. 

Selain pemain-pemain domestik, ada juga seleksi 30 pemain diaspora yang berai di luar negeri. Sudah tercatat dari 30 nama pemain diaspora, ada 17 pemain di antaranya memiliki paspor Indonesia. 

Meski demikian coach Bima Sakti menjadi sosok yang menentukan dalam memutuskan penggunaan pemain-pemain diaspora tersebut. 

Seperti sudah kita ketahui dalam pemberitaan media, ada 8 pemain diaspora U-17 yang berpeluang memperkuat Gruda Asia di Piala Dunia U17. 

Mereka adalah Welber Jardim (Academy Sao Paulo), Mahesa Eka (Dordrecht Academy), Irfan Karijowidjojo (ADO Den Haag), M. Augusta (Almaarse FC 1934), Lionel Sinathrya (ICEF-PSG Academy), Abdurrahman Iwan (Al-Wakrah), Damiane Agustien (West Brom U-16) dan Julian Miles Oerip (AZ Alkmaar U-18). 

Bima Sakti mungin tidak semata-mata mengandalkan pemain-pemain diaspora. Karena mereka belum tentu kualitasnya lebih baik dari talenta-talenta di dalam negeri. 

Bima juga masih mungkin mengandalkan skuad yang pernah diasuhnya yaitu skuad Timnas U-16 sebagai kerangka tim. 

Timnas Indonesia U-16 itu meraih gelar juara AFF U16 2022 yang lalu setelah mengalahkan Thailand di partai final.

Beberapa pemain yang menonjol dalam skuad tersebut akan kembali dipanggil. Salah satunya adalah Arkhan Kaka. 

Postur tubuhnya mencapai 186 cm membuat Arkhan Kaka dipasang sebagai striker di Piala AFF U-16 2022. Anak muda ini memiliki tandem sebagai duet striker bersama Nabil Asyura di lini depan. 

Arkhan Kaka juga tampil sangat luar biasa pada kompetisi Elite Pro Academy (EPA) U-16 bersama Bhayangkara FC U-16 sukses menjadi top skor di kompetisi usia muda tersebut. 

Tandemnya Nabil Asyura adalah pemain kelahiran Payakumbuh yang bermain sangat cepat dan tajam. Buktinya dia mencetak hattrick ke gawang Singapura pada laga kedua babak Grup A di ajang Piala AFF U16 2022. 

Nabil juga menambah koleksi dari pundi-pundi golnya ketika mencetak gol satu kali saat melawan Vietnam di laga pamungkas babak penyisihan. Torehan empat gol menjadikan Nabil tercatat sebagai top skor Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-16 2022.

Dengan usia yang masih 16 tahun, Kaka dan Nabil berpeluang masuk skuad Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023. 

Pemain lain yang bisa menjadi pilihan adalah Muhammad Kafiatur Rizky, seorang yang memiliki mobilitas tinggi sebagai pemain gelandang. 

Sosok ini kerap tampil sebagai gelandang serang dalam mendukung daya gempur Timnas U-16 di ajang Piala AFF U-16 2022 yang lalu. Pemuda ini memiliki catatan mencetak tiga gol di ajang tersebut. 

Satu pemain lagi yang menjadi andalan Bima Sakti adalah Bek Timnas Indonesia U-16, Muhammad Iqbal Gwijangge. 

Pemain berdarah Papua ini sangat layak menjadi sosok paling penting dalam skuad Bima Sakti. Dia berhasil menyabet gelar individu sebagai pemain terbaik di ajang Piala AFF U-16 2022 yang lalu. 

Selama ini coach Bima Sakti selalu mempercayakan pemain kelahiran Sumedang, 26 Agustus 2006 itu, sebagai kapten tim Garuda Asia. 

Iqbal mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Iqbal juga memiliki pengalaman langka yaitu sempat menimba ilmu di Hungaria selama enam bulan untuk bergabung dengan Puskas Academia. 

Pengalaman itu bisa dia praktikan dan terapkan bersama skuad Garuda Asia dalam setiap laga di Piala Dunia U17 tahun 2023 di Indonesia. 

Selamat bekerja Coach Bima Sakti untuk memenuhi tantangan dari Presiden Jokowi, lolos ke final dan juara. Bravo Merah Putih.

Salam bola @hensa17. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun