Malam Kemuliaan adalah momen-momen pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan yang penuh berkah.Â
Malam Kemuliaan yang kita kenal dengan Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa karena malam itu lebih baik dari Seribu Bulan.Â
Jika hamba Allah melakukan ibadah bertepatan dengan datangnya Malam Kemuliaan tersebut maka ibadahnya setara dengan ibadah selama 1000 bulan atau selama 83,3 tahun.Â
Hal itu sesuai dengan Al Quran dalam Surat Al Qodar ayat 3 yang menyebutkan bahwa Malam Kemuliaan atau Lailatul Qodar itu lebih baik dari Seribu Bulan.Â
Para ulama berpendapat bahwa yang dimaksud lebih baik dari seribu bulan itu adalah ibadah berupa amal, puasa, dan salat malam yang dilakukan oleh hamba Allah pada malam lailatul qadar nilainya lebih baik dari amalan selama seribu bulan.Â
Pada tahun 1444 H atau tahun 2023 ini, kita sudah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadan. Hal itu berarti kita tengah menjalani hari-hari dan malam-malam pada saat mana Lailatul Qadar akan hadir di tengah-tengah kita.Â
Banyak pendapat ulama yang menyebutkan malam kemuliaan ini terjadi pada 17 Ramadan pada mana Al Quran pertama kali diturunkan.Â
Namun beberapa ulama lainnya berpendapat dengan memperhatikan Sabda Rasulullah SAW yang menganjurkan umat Islam untuk lebih meningkatkan amal ibadah dan kebaikan pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan.Â
Rasullullah SAW sendiri tidak menyebutkan dengan pasti pada hari ke berapa Lailatul Qadar itu hadir di tengah-tengah kita.Â
Namun dalam sebuah Hadis Bukhari -Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa Lailatul Qadar itu hadir pada tanggal-tanggal ganjil pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan.Â
Begitu pula sejumlah riwayat yang sering kita dengar menjelasakan tentang tanda-tanda fisik kedatangan Lailatul Qadar.Â
Beberapa ulama dulu ada yang mengatakan bahwa malam itu sangat tenang, lalu keesokan harinya matahari terbit seakan tanpa sinar.Â
Pendapat-pendapat para ulama tersebut boleh jadi berdasarkan riwayat pengalaman pada zaman Rasulullah SAW yang kondisnya berbeda dengan saat ini.Â
Tanda-tanda fisik itu pasti dipengaruhi oleh faktor-faktor alamiah yang terjadi dalam situasi perubahan iklim yang berbeda, maka perubahan fisik itu sudah tidak lagi dapat menjadi pedoman.Â
Tidak ada kepastian malam pada saat Lailatul Qadar datang, menyebabkan semua malam pada bulan Ramadan itu anggap saja adalah malam yang istimewa.Â
Dengan demikian kita sebaiknya melakukan ibadah kepada Allah tetap dalam keadaan khusyu pada setiap malam di bulan Ramadan.Â
Tentu saja ada satu malam di antara malam-malam yang kita lewati itu adalah Lailatul Qadar pada saat mana nilai ibadah kita sama dengan ibadah selama 83 tahun.Â
Banyak sekali kegiatan ibadah yang berkualitas yang kita bisa lakukan pada malam-malam di bulan Ramadan. Selain mendirikan sholat wajib juga sholat tarawih, witir dan sholat tahajud.Â
Sholat-sholat tersebut dilakukan dengan berjamaah baik di Masjid maupun di rumah bersama anggota keluarga. Sholat berjamaah memiliki nilai 27 derajat lebih tinggi dari sholat sendirian.Â
Selain ibadah sholat, juga ibadah membaca Al Quran atau Tadarus. Kegiatan ini bisa dilakukan di Masjid bersama jamaah lainnya.Selain membaca Al Quran juga mengkaji ayat-ayat dalam Al Quran dengan bimbingan dari seorang ahli tafsir.Â
Semoga dalam menjalani ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadan ini kita dipertemukan Allah pada Malam Kemuliaan.Â
Pada saat mana malam itu para Malaikat dan Malaikat Jibril turun ke bumi dengan izin Allah untuk mengatur segala urusan. Maka pada malam itu penuh kesejahteraan hingga terbit Fajar. Aamiin.Â
Salam bahagia @hensa17
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H