Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Berpuasa pada Level Tinggi

4 April 2023   15:00 Diperbarui: 4 April 2023   15:02 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto (Sumber Vecteezy via Kompas.com). 

Berpuasa pada level tinggi apakah mampu kita melakukannya? Sebuah pertanyaan yang pasti sulit untuk menjawabnya. Mungkin ada di antara kita yang sudah mampu melakukan puasa pada level tinggi. 

Namun tidak dengan saya. 

Sepanjang hidup ini saya selalu berupaya berpuasa sebaik mungkin. Dari Ramadan ke Ramadan, saya selalu fokus menunaikan ibadah yang istimewa ini dengan kesungguhan. 

Namun untuk mencapai berpuasa dengan level tinggi tampaknya masih jauh dari harapan. Halitu karena puasa level tinggi hanya bisa dijangkau oleh hamba-hamba pilihan. 

Kita sudah mengetahui ibadah puasa itu memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan Allah dan RasulNya. Tingginya nilai puasa itu ada pada dua hal yang sangat penting dalam membentuk karakter hamba Allah. 

Pertama, puasa itu mengandung ajaran berupa pencegahan diri. Merupakan amal ibadah yang sangat rahasia yang hanya dikethaui oleh Allah dan hambaNya yang berpuasa. 

Kedua kita juga tahu bahwa puasa adalah sebuah upaya yang sangat efektif dalam menundukkan syetan sebagai musuh besar. Dengan berpuasa kita mampu mengendalikan syahwat dan nafsu. 

Padahal selama ini syetan selalu menggoda manusia melalui pintu syahwat dan nafsu. Dengan berpuasa kita bisa menahan rasa lapar dan rasa lapar ini bisa memutus seluruh syahwat dan nafsu yang biasa digunakan syetan dalam menerobos Iman kita. 

Sementara itu tingkatan puasa yang kita kenal secara lahirian adalah puasa Ramadan yang wajib bagi semua umat Islam menjalankannya. Begitu pula puasa sunah yang pernah dilakukan Rasulullah. 

Ternyata itu adalah tingkatan minimal dari level puasasecara lahiriah. Sedangkan tingkatan lebih tinggi adalah puasanya Nabi Daud yaitu puasa sehari berselang seling secara terus menerus sepanjang tahun. 

Rahasia keutamaan puasa Nabi Daud ini adalah semakin mengakar pada karakter seorang hamba Allah. Baginya puasa sudah menjadi kehidupan sehari-harinya. 

Berpuasa yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari maka seorang hamba tidak merasakan adanya beban dari syahwat dan anfsunya karena selalu terkendalikan dengan baik. Hatinya juga selalu lapang dan dalam keadaan bersih dan suci. 

Dalam sebuah Hadis, Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat, Abdullah bin Umar tentang puasa yang paling utama. Saat itu Rasulullah SAW menjawab dengan jelas, berpuasalah sehari dan berbukalah sehari. 

Lalu bagaimanakah tingkatan puasa dari segi batiniah? Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa level puasa tersebut ada tiga yaitu puasa awam, puasa khusus dan puasa khusus dari yang khusus. 

Puasa awam adalah puasa yang ada pada level terbawah karena puasa ini hanya sekedar mampu menahan lapar dan dahaga saja sepanjang hari. 

Hasil dari puasa ini hanya sampai tingkatan tersebut karena tidak mampu menahan tubuhnya dari perkara-perkara yang makruh. 

Tingkatan puasa berikutnya adalah puasa khusus yaitu puasa selain menahan dahaga dan lapar untuk mencegah dari perkara yang membatalkan puasa. 

Juga mampu berpuasa dengan mencegah dari perbuatan dosa terhadap pendengaran, penglihatan, lisan, kaki, tangan dan anggota badan yang lain. 

Puasa dengan level tertinggi adalah puasa Khususul khusus yaitu setelah menjalankan puasa khusus tersebut juga seorang hamba yang berpuasa dengan teguh menjaga hatinya dengan baik. 

Hatinya selalu bersih dari urusan duniawi dan hanya fokus dengan irama dzkir kepada Allah. Inilah puasa dengan level tertinggi bagi hamba Allah, puasa yang paripurna. Hanya orang-orang terpilih saja yang mampu menggapai level puasa tersebut. 

Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita sehingga mampu juga menggapai puasa dengan level tertinggi di Mata Allah.Aamiin. 

Salam bahagia @hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun