Dengan mengingat kematian maka kita dapat mempersempit kecintaan pada duniawi. Mengabaikan segala godaan sesat duniawi.Â
Mengingat datangnya kematian bagi orang-orang arif adalah cara untuk merindukan akhirat. Hanya orang-orang yang arif yang mampu rindu pada akhirat.Â
Bagi orang-orang arif, mereka memiliki kemampuan yaitu dapat melihat hal ihwal akhirat dan ragam kenikmatannya.Â
Keindahan Alam akhirat, Kehadiran Allah bagi orang arif, dapat mereka lihat dari sudut nuraninya yang suci.Â
Mereka juga menyadari bahwa semua yang terlihat hanya bisa mereka nikmati melalui Pintu Kematian.Â
Sehingga bagi para hamba yang sudah sempurna kualitas ma'rifatnya, maka mereka justru merindukan kematian tersebut.Â
Orang-orang yang arif tidak pernah putus menyebut dan mengingat Allah. Bahkan dia sudah tidak perlu lagi mengingat mati karena pikirannya hanyalah Allah.Â
Mereka, orang-orang arif itu adalah hamba-hamba yang mampu menjalani ma'rifat dengan sempurna. Menghayati dengan penuh kesungguhan kehadiran Allah dalam hati.Â
Bagi hamba-hamba Allah yang terpilih, kematian yang sempurna yaitu kematian yang didahului dengan tobat yang sempurna. Maka mereka patut bersyukur karena bisa menjalani untuk berpulang dengan akhir yang baik, husnul khotimah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat  dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri (Al-Quran Al-Baqoroh 122).Â
Semoga kita termasuk ke dalam hamba-hamba Allah yang selalu mampu bertobat setiap saat. Aamiin.Â
Salam bahagia @hensa.Â