Gregoria Mariska Tunjung yang akrab dengan panggilan Jorji baru saja mengikuti turnamen yang diselenggarakan Badminton World Federation (BWF) di Bangkok Thailand.
Turnamen bulutangkis dengan level tertinggi tersebut adalah BWF World Tour Finals 2022 berlangsung dari 7-11 Desember 2022.
Hanya ada 8 pemain terbaik berhak mengikuti ajan ini untuk setiap nomor. Ada5 nomor yaitu tunggal, ganda dan ganda campuran, baik putra maupun putri.
Mereka adalah pemain-pemain yang memiliki ranking 8 besar berdasarkan poin yang mereka dapatkan selama mengikuti turnamen BWF Tour Super Series tahun 2022.
Indonesia mengirimkan wakilnya lengkap pada 5 nomor. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie mewakili tunggal putra. Gregoria Mariska mewakili tunggal putri.
Untuk ganda putra ada dua wakil atas nama Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar/Rian. Ganda putri ada satu wakil yaitu Apriyani/Siti Fadia dan Rinov Rivaldi/Pitha Hayuningtya pada nomor ganda campuran.
Dalam artikel ini hanya kita simak bagaimana kiprah sosok Gregoria Mariska sebagai tunggal putri. Selama ini Indonesia sudah sangat haus dengan prestasi pada nomor ini sejak Susi Susanty meraih emas Olimpiade Barcelona 1992.Â
Ada satu hal yang menjadi catatan dari turnamen ini yaitu untuk pertama kalinya wakil tunggal putri berpartisipasi. Selama sejarah turnamen ini, Jorji baru kali ini mewakili Indonesia.Â
Bagaimana kiprah Jorji yang selama ini sangat kita harapkan menjadi tumpuan kebangkitan prestasi tunggal putri Indonesia.
Sejak mengikuti turnamen Australia terbuka pada bulan Oktober lalu, Jorji sudah menunjukkan peningkatan permainannya.Â
Jorji berhasil lolos hingga ke final turnamen dengan level Super 300 tersebut setelah menyingkirkan beberapa pemain yang selalu menjadi pesaingnya seperti Han Yue dari China dan Saena Kawakami dari Jepang.Â
Gregoria harus mengakui keunggulan pemain "Bocah Ajaib" Korea Selatan An Se Young dengan dua gim langsung 17-21 dan 9-21 pada partai final.
Kendati Jorji kalah, tapi masih mendapat kesempatan lolos sebagai salah satu tunggal putri ajang World Tour Finals di Bangkok, Thailand 7-11 Desember 2022.
Catatan penting di turnamen ini, Jorji berhasil lolos dari hadangan dua pemain yang selama ini menjadi ganjalan. Â Mereka adalah Saena Kawakmi asal Jepang dan pemain China, Han Yue.
Pertandingan rubber games pada perempat final, Jorji menang menghadapi Saena Kawakami dengan skor 14-21, 22-20 dan 21-14.
Menghadapi Han Yue yang sudah menjadi rivalnya sejak kejuaraan junior dulu, Jorji juga menang dengan rubber games, 18-21, 21-16 dan 21-14. Kemenangan yang meloloskannya ke final.
Penampilan cemerlang di Australia Open berlanjut pada ajang World Tour Finals 2022 di Bangkok Thailand. Jorji dalam waktu 3 hari harus bertarung menghadapi 3 tunggal elit bulutangkis Dunia.
Berada di grup A bersama Chen Yu Fei, Akane Yamaguchi dan An Se Young. Pada laga perdanya Jorji membuat kejutan menang atas unggulan pertama, Chen Yufei asal China dengan 21-9, 14-21 dan 21-16.
Namun pada dua laga selanjutnya Jorji kalah dari Akane Yamagunchi, 15-21, 21-13 dan 18-21. Begitu pula harus mengakui keunggulan An Sea Young untuk ke-3 kalinya dengan 9-21, 21-11 dan 10-21.
Dengan hasil satu kali menang dan dua kali kalah, Jorji berada pada posisi ke-4 di grup A gagal lolos ke babak semi final karena hanya peringkat satu dan dua yang berhak lolos.Â
Peningkatan StaminaÂ
Melihat hasil dari tiga laga yang sudah Jorji jalani, maka terlihat peningkatan performanya. Terutama dari segi fisik dan stamina, Jorji mengalami kemajuan sangat berarti.Â
Bayangkan setiap hari Jorji harus berhadapan dengan pemain papan atas dengan memaksakan rubber games. Ini menjadi gambaran kualitas stamina Jorji semakin meningkat.Â
Pada laga perdana menghadapi Chen Yu Fei, fisik Jorji yang masih bugar mejadi salah satu faktor kemenangannya atas tunggal putri China ini.Â
Pada gim pertama sangat jelas bagaimana Jorji hanya memberikan angka 9 saja untuk Yu Fei. Pada gim kedua Yu Fei berhasil meraih 21-14 untuk memaksakan rubber games. Namun pada gim ketiga stamina Jorji masih tetap prima dengan kemenangan 21-16.Â
Pada laga kedua menghadapi Sea Young, kondisi fisik Jorji masih mampu untuk bermain rubber games. Begitu pula pada laga di hari ke-3 lawan Akane Yamaguchi harus berakhir dengan 3 gim.Â
Selama 3 hari berturut-turut bertarung menghadapi 3 lawan pemain elit putri Dunia dengan memaksakan rubber games. Hal itu hanya bisa dihadapi dengan kondisi kebugaran stamina yang prima.Â
Taktik dan Teknik Berkembang
Selain faktor peningkatan stamina, Jorji juga saat ini sudah mulai berhasil memecahkan setiap kesulitan di lapangan pada saat ada kebuntuan.Â
Terlihat jelas bagaimana Jorji berhasil keluar dari setiap tekanan lawan ketika dia mampu bangkit mendulang poin-poin penting dalam laga di ajang tersebut.Â
Hal ini menunjukkan perkembangan yang sangat penting bagi Jorji. Karena saat ini persaingan para elit pebulutangkis di dunia sangat tergantung dari faktor taktik yang cerdas.Â
Faktor teknik sudah bukan hal yang menentukan karena faktor ini harus sudah mereka miliki sejak awal sebagai modal dasar untuk bersaing di level tinggi.Â
Jorji saat ini sudah memenuhi syarat untuk bersaing lebih ketat lagi masuk dalam kancah para elit pebulutangkis putri Dunia. Kuncinya tetap ada pada faktor stamina yang harus tetap terjaga prima sepanjang tahun. Â
Semoga hasil dari ajang BWF World Tour Finals ini menjadikan Jorji semakin percaya diri dan termotivasi untuk bisa berprestasi pada turnamen-turnamen tahun 2023. Bravo Indonesia.Â
Salam @hensa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H