Bayangkan setiap hari Jorji harus berhadapan dengan pemain papan atas dengan memaksakan rubber games. Ini menjadi gambaran kualitas stamina Jorji semakin meningkat.Â
Pada laga perdana menghadapi Chen Yu Fei, fisik Jorji yang masih bugar mejadi salah satu faktor kemenangannya atas tunggal putri China ini.Â
Pada gim pertama sangat jelas bagaimana Jorji hanya memberikan angka 9 saja untuk Yu Fei. Pada gim kedua Yu Fei berhasil meraih 21-14 untuk memaksakan rubber games. Namun pada gim ketiga stamina Jorji masih tetap prima dengan kemenangan 21-16.Â
Pada laga kedua menghadapi Sea Young, kondisi fisik Jorji masih mampu untuk bermain rubber games. Begitu pula pada laga di hari ke-3 lawan Akane Yamaguchi harus berakhir dengan 3 gim.Â
Selama 3 hari berturut-turut bertarung menghadapi 3 lawan pemain elit putri Dunia dengan memaksakan rubber games. Hal itu hanya bisa dihadapi dengan kondisi kebugaran stamina yang prima.Â
Taktik dan Teknik Berkembang
Selain faktor peningkatan stamina, Jorji juga saat ini sudah mulai berhasil memecahkan setiap kesulitan di lapangan pada saat ada kebuntuan.Â
Terlihat jelas bagaimana Jorji berhasil keluar dari setiap tekanan lawan ketika dia mampu bangkit mendulang poin-poin penting dalam laga di ajang tersebut.Â
Hal ini menunjukkan perkembangan yang sangat penting bagi Jorji. Karena saat ini persaingan para elit pebulutangkis di dunia sangat tergantung dari faktor taktik yang cerdas.Â
Faktor teknik sudah bukan hal yang menentukan karena faktor ini harus sudah mereka miliki sejak awal sebagai modal dasar untuk bersaing di level tinggi.Â
Jorji saat ini sudah memenuhi syarat untuk bersaing lebih ketat lagi masuk dalam kancah para elit pebulutangkis putri Dunia. Kuncinya tetap ada pada faktor stamina yang harus tetap terjaga prima sepanjang tahun. Â
Semoga hasil dari ajang BWF World Tour Finals ini menjadikan Jorji semakin percaya diri dan termotivasi untuk bisa berprestasi pada turnamen-turnamen tahun 2023. Bravo Indonesia.Â