Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lothar Matthaus, Arsene Wenger dan Messi Soroti Kegagalan Jerman

8 Desember 2022   06:47 Diperbarui: 9 Desember 2022   10:40 6420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lothar Matthaus adalah legenda Der Panzer, mantan kapten tim yang banyak membawa Jerman meraih prestasi tinggi, akhirnya berbicara tentang kegagalan Jerman di Piala Dunia 2022. 

Setelah Michael Ballack berkomentar mengkritik kegagalan Jerman, kini giliran seniornya Lothar Matthaus yang menyatakan kegagalan Jerman akibat mereka lebih banyak fokus pada hal yang bukan sepak bola. 

Salah satunya terkait protes soal larangan penggunaan ban kapten pelangi tanda dukungan kepada kelompok LGBTQ. Saat itu Timnas Jerman protes dengan aksi tutup mulut saat berfoto menjelang laga perdana melawan Jepang. 

Matthaus lebih jauh menunjuk sosok yang menyebabkan Jerman terisisih dari persaingan. Menurut Matthaus, Oliver Bierhoff sebagai Direktur Tim Nasional tidak mampu melindungi para pemain sehingga mereka tidak fokus pada tujuan. 

"Oliver Bierhoff tentu saja bertanggung jawab karena dia tidak bisa mengatasi tekanan dari luar. Bukan hanya dia, namun juga presiden dan orang-orang yang bertugas di DFB. Mereka membiarkan pelatih dan tim terpuruk," kata Matthaus seperti rilis dari Sky Sports (5/12). 

Selain Direktur Timnas Jerman, juga Presiden DBF (PSSI nya Jerman), Bernd Neuendorf sebagai sosok yang pendiriannya tidak jelas. Dia tidak bisa memberikan solusi atas polemik yang terjadi dalam internal timnas Jerman. Demikian pendapat Matthaus. 

Inilah dua sosok yang paling bertanggung jawab atas kegagalan Jerman di Piala Dunia 2022 menurut pendapat Lothar Matthaus. 

Hal itu pula yang membuat pemain-pemain Jerman berada dalam posisi yang sulit harus menghadapi isu di luar teknis sepak bola. Mereka seakan terombang-ambing dan kehilangan fokus bermain sepak bola. 

Belakangan banyak orang mengetahui faka baru bahwa hanya dua orang dari seluruh pemain Jerman yang selalu mempengaruhi sikap keberpihakannya pada LGBTQ. 

Mereka adalah Manuel Neuer dan Leon Goretzka. Dua pemain ini yang sangat berpengaruh pada setiap aksi protes timnas Jerman kepada FIFA berkaitan dengan larangan pemakaian ban kapten pelangi. 

Aksi tutup mulut Timnas Jerman sebagai protes pada FIFA kaitannya dengan LGBTQ (Foto Reuters/Annegret Hilse). 
Aksi tutup mulut Timnas Jerman sebagai protes pada FIFA kaitannya dengan LGBTQ (Foto Reuters/Annegret Hilse). 

Selain para mantan bintang Timnas Jerman yang memberikan kritik pada skuad Der Panzer, sosok Arsene Wenger, mantan manajer Arsenal juga sempat mengritik penampilan Jerman di ajang Piala Dunia 2022. 

Ketika Der Panzer harus tersisih lebih awal dari fase grup karena gagal meraih posisi dua teratas. Wenger menilai timnas Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2022 gara-gara masalah politik. 

Seperti kita ketahui Jerman gagal di Piala Dunia 2022 setelah menempati peringkat ketiga di Grup E setelah kalah bersaing dengan Jepang dan Spanyol.

Dalam laga perdana Jerman kalah tragis dari Jepang dengan skor tipis 1-2. Pada laga kedua mereka hanya mampu bermain 1-1 dengan Spanyol, setelah sempat tertinggal 0-1.

Pada laga terakhir sebenarnya Jerman menang 4-2 atas Kosta Rika. Namun itu tidak cukup bagi  mereka lolos ke fase gugur.

Karena Jerman kalah selisih gol dari Spanyol yang kalah dari Jepang pada laga mereka yang terakhir. Jerman dan Spanyol memiliki jumlah 4 poin tetapi Spanyol unggul selisih gol karena menang 7-0 atas Kosta Rika.

Tragis bagi Juara Dunia empat kali ini harus pulang dengan menanggung malu karena dipecundangi Jepang. 

Prestasi Die Mannschaft, demikian julukan populer bagi Timnas Jerman adalah empat kali menjadi juara Piala Dunia. Mereka meraih trofi pada edisi 1954, 1974, 1990, dan 2014.

Kegagalan Jerman yang tersingkir lebih cepat juga mengundang komentar dari Lionel Messi. Mega Bintang Argentina ini merasa terkejut dengan kegagalan Jerman di Piala Dunia 2022.

Messi mengemukan hal tersebut pada saat wawancara usai pertandingan Argentina lawan Australia di babak 16 besar Piala Dunia 2022, Minggu (4/12).

"Saya terkejut, karena Jerman memiliki banyak pemain kunci dan pemain muda. Jerman selalu menjadi yang terbaik, jadi mengejutkan bahwa mereka tersingkir dari babak penyisihan grup di Piala Dunia," kata Messi dikutip dari Globo. com ( 4/12).

Semua pasti setuju dengan pendapat Messi di atas.Jerman memiliki skuad yang banyak talenta di dalamnya. Mereka juga adalah pemain-pemain yang berpengalaman bermain di Liga-liga Eropa level atas.

Selama ini Jerman juga sering mendapat julukan Tim spesialis turnamen karena mereka konsisten bermain sejak fase grup sampai final.

Bahkan Arsene Wenger berpendapat bahwa sebuah tim tahu bahwa ketika pergi ke Piala Dunia, mereka tidak boleh kalah di laga pertama.

Bisa kita lihat ketika tim yang punya pengalaman tampil di turnamen Piala Dunia seperti Prancis dan Inggris bisa tampil bagus di laga pertama dengan meraih kemenangan.

Hal inilah yang mendapat sorotan dari sosok Aresen Wenger. "Tim yang punya kesiapan mental, dengan fokus terarah pada kompetisi, bukan pada demonstrasi politik," ujar Wenger menyinggung kegagalan Jerman, seperti lansir Skysports (5/12).

Der Panzer harus berani melakukan instrospeksi untuk memperbaiki hal-hal yang menjadikan mereka gagal di Piala Dunia 2022 di Qatar. 

Kegagalan lolos ke 16 besar di Piala Dunia 2022 mengulang pencapaian Jerman pada edisi Piala Dunia sebelumnya yaitu yang berlangsung di Rusia tahun 2018. 

Dengan demikian, usai jadi juara Piala Dunia 2014, Jerman belum lagi menyentuh fase gugur di ajang Piala Dunia yaitu tahun 2018 dan 2022. 

Media di Jerman dan para netizen banyak menghujat kegagalan Jerman ini. Seperti diketahui, aksi tutup mulut pemain timnas Jerman yang dilakukan saat foto tim jelang kick-off melawan Jepang di Piala Dunia 2022 pada Rabu (23/11). 

Hal itu mereka lakukan sebagai bentuk protes kepada FIFA yang melarang mereka memakai ban kapten pelangi One Love untuk kampanye ramah LBGTQ di Piala Dunia 2022.

Aksi ini banyak menuai kritik apalagi pada laga perdana tersebut Jerman takluk 1-2 dari Jepang. Usai kekalahan itu, banyak kritik terhadap tim Jerman. 

Pemain Bintang asal Belgia Eden Hazard juga sempat mengomentari dengan kritik bahwa percuma melakukan aksi seperti itu jika mereka kalah dalam pertandingan perdana. 

Faktanya kini Jerman sudah gagal di ajang Piala Dunia 2022. Saatnya DerPanzer mulai melakukan perbaikan-perbaikan terutama kembali memulihkan mental para pemain dalam skuad mereka. 

Salam bola @hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun