Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lothar Matthaus, Arsene Wenger dan Messi Soroti Kegagalan Jerman

8 Desember 2022   06:47 Diperbarui: 9 Desember 2022   10:40 6420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua pasti setuju dengan pendapat Messi di atas.Jerman memiliki skuad yang banyak talenta di dalamnya. Mereka juga adalah pemain-pemain yang berpengalaman bermain di Liga-liga Eropa level atas.

Selama ini Jerman juga sering mendapat julukan Tim spesialis turnamen karena mereka konsisten bermain sejak fase grup sampai final.

Bahkan Arsene Wenger berpendapat bahwa sebuah tim tahu bahwa ketika pergi ke Piala Dunia, mereka tidak boleh kalah di laga pertama.

Bisa kita lihat ketika tim yang punya pengalaman tampil di turnamen Piala Dunia seperti Prancis dan Inggris bisa tampil bagus di laga pertama dengan meraih kemenangan.

Hal inilah yang mendapat sorotan dari sosok Aresen Wenger. "Tim yang punya kesiapan mental, dengan fokus terarah pada kompetisi, bukan pada demonstrasi politik," ujar Wenger menyinggung kegagalan Jerman, seperti lansir Skysports (5/12).

Der Panzer harus berani melakukan instrospeksi untuk memperbaiki hal-hal yang menjadikan mereka gagal di Piala Dunia 2022 di Qatar. 

Kegagalan lolos ke 16 besar di Piala Dunia 2022 mengulang pencapaian Jerman pada edisi Piala Dunia sebelumnya yaitu yang berlangsung di Rusia tahun 2018. 

Dengan demikian, usai jadi juara Piala Dunia 2014, Jerman belum lagi menyentuh fase gugur di ajang Piala Dunia yaitu tahun 2018 dan 2022. 

Media di Jerman dan para netizen banyak menghujat kegagalan Jerman ini. Seperti diketahui, aksi tutup mulut pemain timnas Jerman yang dilakukan saat foto tim jelang kick-off melawan Jepang di Piala Dunia 2022 pada Rabu (23/11). 

Hal itu mereka lakukan sebagai bentuk protes kepada FIFA yang melarang mereka memakai ban kapten pelangi One Love untuk kampanye ramah LBGTQ di Piala Dunia 2022.

Aksi ini banyak menuai kritik apalagi pada laga perdana tersebut Jerman takluk 1-2 dari Jepang. Usai kekalahan itu, banyak kritik terhadap tim Jerman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun