Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Argentina dan Lionel Messi yang Menjadi Pembeda

4 Desember 2022   07:30 Diperbarui: 4 Desember 2022   16:11 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Argentina berhasil lolos ke babak perempat final di ajang Piala Dunia 2022 di Qatar. La Albiceleste mengalahkan Australia dengan skor 2-1. 

Laga sangat ketat dan panas tersebut berlangsung di Stadion Ahmad Bin Ali, Al Rayyan, Qatar pada Minggu (4/12/22) pukul 02.00 WIB dini hari. 

Semua harus mengakui bahwa Argentina tanpa Lionel Messi hanya menjadi tim yang tidak mampu memecahkan kebuntuan mereka mencetak gol. 

Terbukti dalam laga melawan Australia yang kokoh, sosok Messi menjadi pembeda dengan golnya yang memecah kebuntuan skuad Tango. 

Hasil pertandingan ini sesuai dengan prediksi para pengamat yang  mengunggulkan skuad Argentina asuhan Lionel Scaloni. 

Argentina akan berhadapan menghadapi Belanda pada babak perempat final. Tim De Oranje lolos berkat kemenangan 3-1 atas Amerika Serikat.  

Pada laga Argentina melawan Australia, sosok Lionel Messi kembali mendapat sorotan utama. Messi selalu mampu membawa skuad Argentina keluar dari kebuntuan. 

Penampilan dalam laga ini adalah penampilannya yang ke-1000 selama karirnya atau caps yang ke-169 untuk Tim Tango.  

La Albiceleste harus berterima kasih kepada pemenang Ballon d'Or tujuh kali ketika mereka memimpin dengan gol pembuka yang kreatif dari sosok Messi. 

Mega Bintang ini memang selalu menjadi pembeda dalam skuad Argentina ketika semua pemain mengalami kebuntuan.

Messi berada di area kotak penalti Australia dengan pengawalan ketat barisan bek The Socceroos. Pergerakkannya benar-benar terkawal tanpa celah. 

Namun Messi berhasil memanfaatkan ruang sempit dan dengan kaki kirinya menembak bola dengan akurat ke sudut kanan gawang Australia yang dikawal Mathew Ryan. 

Momen gol pada menit ke-35 itu saat gerakan khas Messi yang melesat cepat dari sayap kanan masuk ke area penalti untuk mengunci umpan Nicolas Otamendi. 

Kemudian La Pulga melakukan penyelesaian akurat dengan kaki kirinya di luar jangkauan kiper Australia, Mathew Ryan yang tampak putus asa. 

Menurut catatan Twitter.com/OptaAnalys (4/12/22), ini adalah gol Messi yang kedua di ajang Piala Dunia 2022 ini. Juga merupakan total 9 gol Messi untuk Argentina melampaui pencapaian Maradona pada ajang Piala Dunia. 

Messi tinggal mencari sebuah gol lagi untuk menyamai rekor yang menjadi milik Gabriel Batitusta dengan torehan 10 gol untuk Argentina. 

Uniknya gol ke-9 Messi ini adalah yang pertama kali terjadi pada babak sistim gugur Piala Dunia. 

Sementara 8 gol sebelumnya terjadi pada laga di babak penyisihan grup. Keunggulan 1 gol Tim Tango atas Australia bertahan hingga turun minum. 

Dengan gol tersebut Messi kini memiliki total 789 gol sepanjang karir sepak bolanya baik bagi klub maupun Timnas Tango. Messi juga memiliki total sebanyak 338 assist bagi gol rekan satu timnya. 

Pada babak kedua tepatnya di menit ke-57, Argentina kembali mencetak gol kedua akibat blunder penjaga gawang Australia di areanya sendiri. Mathew Ryan mendapat tekanan sehingga bola berhasil dicuri Julian Alvarez.

Belia Argentina yang bermain di Manchester City ini dengan tenang menceploskan bola untuk keunggulan 2-0. Ini adalah gol keduanya di ajang Piala Dunia 2022. 

Sosok muda berusia 22 tahun ini mulai  mencuri perhatian para pengamat. Hal ini karena performa apiknya dalam dua laga Alfarez sebagai starter. 

Gol Alvarez dalam laga ini walaupun berbau keberuntungan, tetapi itu membuatnya menjadi pemain Argentina keenam yang mencetak dari dua penampilan pertamanya di Piala Dunia. Bahkan yang pertama sejak Hernan Crespo melakukannya pada 2006. 

Pasukan Socceroos asuhan Graham Arnold ini sempat memperkecil ketinggalan akibat gol bunuh diri dari pemain Argentina. 

Saat itu sebuah upaya keras dari Craig Goodwin ketika tembakannya membentur kaki Enzo Fernandez dan bola berbelok melampaui kiper Emiliano Martinez. 

Pelatih Australia, Graham Arnold mengakui keunggulan Argentina yang bermain lebih baik dari tim asuhannya. Bahkan Arnold juga memuji bagaimana Messi mencetak gol dengan gaya khasnya. 

Sementara itu kubu Argentina menganggap bahwa kemenangan ini sangat penting bagi sosok pelatih Lionel Scaloni. Keberhasilan yang membawa skuadnya lolos ke fase perempat final. 

Menang atas Australia juga mencatatkan Tim Tango berhasil 5 kali lolos ke babak perempat final dari 6 kesempatan di babak 16 besar. 

Satu-satunya kegagalan Argentina di 16 besar adalah ketika mereka kalah dari Prancis di Piala Dunia tahun 2018. 

Kini Argentina siap menghadapi pertandingan perempat final melawan Belanda, Sabtu (10/12/22) pukul 02.00 WIB dini hari. 

Pasukan De Oranje ini pernah mereka kalahkan di final Piala Dunia 1978 dan di semifinal Piala Dunia 2014 dalam drama adu penalti. 

Salam bola @hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun