Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Bayang-bayang di Langit-langit Kamarku

16 Oktober 2022   17:09 Diperbarui: 17 Oktober 2022   00:41 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar permohoan Adzkia tentu saja membuat Anindia terkejut. Permintaan itu seperti suara petir di Siang Bolong. 

Dengan memandang wajah Adzkia yang masih penuh dengan cucuran air mata, Anindia berupaya terus menghibur wanita rupawan, istri Prasaja itu. 

Dengan penuh sayang Anindia menghibur Adzkia dan menghapus titik-titik air mata dari pipinya. 

Namun tiba-tiba saja wajah Adzkia hilang dari pandangan Anindia. Berganti dengan langit-langit berwarna putih bersih. 

Ternyata itu adalah fatamorgana Anindia yang terlukis di atas langit-langit kamarnya. 

Gadis rupawan ini akhirnya duduk memeluk kedua lututnya. 

Hanya mampu termenung berusaha untuk memahami bayang-bayang di langit kamarnya. 

Sindang Palay 16 Oktober 2022. 

Salam @hensa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun