Pelatih Vietnam U-16 Nguyen Quoc Tuan ternyata masih belum mengakui kekalahan tim asuhannya dari Timnas Garuda Asia. Dalam matchday ketiga grup A Vietnam U16 bertekuk lutut 1-2 dari Indonesia U16.Â
Dengan kekalahan ini Vietnam harus menunggu laga terakhir fase grup B dan C dalam penentuan posisi runner up terbaik sementara Indonesia dipastikan lolos ke semi final.Â
Piala AFF U16 ini terdiri dari 3 grup yang bersaing meraih 4 tiket semi final. Juara grup A, B dan C berhak lolos bersama satu tim runner upterbaik dari ketiga grup tersebut.Â
Dalam laga yang berlangsung Sabtu (6/8) di Stadion Maguwoharjo Sleman itu, Indonesia sempat tertinggal 0-1 hingga babak pertama usai.Â
Gol Vietnam terjadi dari hasil tendangan penalti akibat aksi diving penyerang mereka, Le Dinh long Vu di kotak 16. Wasit menilai bahwa pemain belakang Rizdjar Nurifat melanggar penyerang Vietnam tersebut.Â
Tugas sebagai algojo diberikan kepada Sang Kapten, Nguyen Cong Phurong yang berhasil menjebol gawang Indonesia yang dikawal Andrika Fathir Rakhman.Â
Pada babak kedua dua gol lahir hanya dalam selisih 4 menit berhasil dicetak skuad muda Garuda Asia. Proses terjadinya gol sangat mengesankan dari kerja sama tim yang terencana.Â
Striker Arkhan Kaka dan Nabil Asyura mencetak gol membuat Timnas U16 unggul 2-1 dan berhasil dipertahankan hingga laga usai.Â
Pelatih Vietnam, Nguyen Quoc Tuan, dalam jumpa pewarta usai laga tersebut, masih belum lega menerima kekalahan ini. Malah dirinya menyalahkan wasit yang dianggapnya berat sebelah.Â
Menurutnya gol Vietnam pada akhir laga sengaja dianulir. Seperti kita ketahui, pada menit ke-87, Vietnam berhasil membobol gawang Indonesia, tetapi gol tersebut dianggap tidak sah oleh wasit asal Thailand,Warintorn Sassadee.Â
Faktanya keputusan wasit tersebut benar. Dalam tayangan ulang kiper Indonesia, Andrika terlihat menangkap bola dengan dua tangan.Â
Namun kemudian seorang penyerang Vietnam, Phan Thanh Duc Thien, menabrak Andrika sehingga bola terlepas dari genggamannya dan masuk gawang.Â
Sangat jelas dalam tayangan ulang tersebut Phan Thanh Duc mendorong kiper Indonesia sampai terjatuh. Momen tersebut tidak perlu diperdebatkan lagi karena jelas pelanggaran.Â
Maka sangat wajar jika Wasit Warintorn tidak mengesahkan gol itu. Vietnam pun tetap tertinggal 1-2 sampai peluit panjang ditiup menandakan akhir laga.Â
Momen itu dianggap oleh Quoc Tuan sangat merugikan bagi skuad asuhannya. Bahkan katanya beberapa kali  wasit harus menghentikan laga gegara pemain Indonesia cedera.Â
Hal itu tidak menguntungkan karena pasukannya saat itu sedang fokus mengejar ketinggalan tapi harus terhenti oleh wasit.Â
Lebih lucu lagi, Quoc Tuan juga mengaitkan kekalahan tim asuhannya dengan insiden di Piala AFF U-19 2022 sebagai imbas kekalahan tersebut. Â
"Mungkin setelah kekalahan di Piala AFF U-19 2022, Indonesia melakukan sekuat tenaga untuk mendapatkan kembali wajah mereka.Â
"Apa yang dimainkan Indonesia U16 di turnamen ini membuktikan hal itu," kata Quoc Tuan dikutip dari situs resmi federasi sepak bola mereka, VFF.org.vn (7/8/22).Â
Entah apa maksudnya kekalahan mereka harus dikaitkan dengan peristiwa memalukan sepakbola gajah Vietnam dan Thailand.Â
Seharusnya mereka tahu bahwa peristiwa laga yang tidak menujunjung fair play di AFF U19 itu adalah skandal yang sangat nista dalam persepakbolaan usia muda. Atau mereka memang sudah tidak lagi memiliki urat malu.Â
Nasib Vietnam di Piala AFF U-16 kini berada di ujung tanduk usai kalah 1-2 dari Timnas Indonesia U-16 di laga terakhir Grup A.Â
Vietnam harus menunggu hasil pertandingan grup lain. Mereka sangat tergantung dari laga akhir  Malaysia dan Myanmar di grup C.Â
Jika Myanmar menang atas Kamboja dan Malaysia menang atas Australia, maka Vietnam tersingkir dari perebutan gelar Piala AFF U16. Sungguh sangat menyedihkan mereka harus pulang kampung.Â
Bravo Merah Putih @hensa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H