Faktanya keputusan wasit tersebut benar. Dalam tayangan ulang kiper Indonesia, Andrika terlihat menangkap bola dengan dua tangan.Â
Namun kemudian seorang penyerang Vietnam, Phan Thanh Duc Thien, menabrak Andrika sehingga bola terlepas dari genggamannya dan masuk gawang.Â
Sangat jelas dalam tayangan ulang tersebut Phan Thanh Duc mendorong kiper Indonesia sampai terjatuh. Momen tersebut tidak perlu diperdebatkan lagi karena jelas pelanggaran.Â
Maka sangat wajar jika Wasit Warintorn tidak mengesahkan gol itu. Vietnam pun tetap tertinggal 1-2 sampai peluit panjang ditiup menandakan akhir laga.Â
Momen itu dianggap oleh Quoc Tuan sangat merugikan bagi skuad asuhannya. Bahkan katanya beberapa kali  wasit harus menghentikan laga gegara pemain Indonesia cedera.Â
Hal itu tidak menguntungkan karena pasukannya saat itu sedang fokus mengejar ketinggalan tapi harus terhenti oleh wasit.Â
Lebih lucu lagi, Quoc Tuan juga mengaitkan kekalahan tim asuhannya dengan insiden di Piala AFF U-19 2022 sebagai imbas kekalahan tersebut. Â
"Mungkin setelah kekalahan di Piala AFF U-19 2022, Indonesia melakukan sekuat tenaga untuk mendapatkan kembali wajah mereka.Â
"Apa yang dimainkan Indonesia U16 di turnamen ini membuktikan hal itu," kata Quoc Tuan dikutip dari situs resmi federasi sepak bola mereka, VFF.org.vn (7/8/22).Â
Entah apa maksudnya kekalahan mereka harus dikaitkan dengan peristiwa memalukan sepakbola gajah Vietnam dan Thailand.Â
Seharusnya mereka tahu bahwa peristiwa laga yang tidak menujunjung fair play di AFF U19 itu adalah skandal yang sangat nista dalam persepakbolaan usia muda. Atau mereka memang sudah tidak lagi memiliki urat malu.Â