Sementara itu untuk lingkungan turnamen yang diselenggarakan oleh FIFA aturan head to head tidak berlaku sebagai perhitungan pertama. FIFA menerapkan regulasi produktivitas gol sebelum menerapkan head to head.Â
Federasi sepak bola Dunia itu menggunakan regulasi perbedaan gol atau produktivitas gol baru kemudian menggunakan head to head.Â
Tentang surat PSSI, nasibnya hingga saat ini AFF belum juga menjawab surat tersebut. Misteri surat yang dilayangkan PSSI seolah hilang ditelan mahluk halus. Atau memang Federasi Sepakbola Asia Tenggara itu yang tidak profesional.
Institusi sekaliber AFF sangat lamban merespon sebuah surat, sungguh sangat memalukan. Tidak selayaknya mereka melakukan tindakan mengabaikan surat protes resmi dari anggotanya.Â
Tindakan AFF ini sangat tidak profesional yang slow respon pada sebuah surat yang seharusnya cepat mendapatkan balasan yang layak.Â
Ataukah mereka malu untuk mengakui bahwa aksi Vietnam dan Thailand tersebut adalah laga yang tidak sportif? Mereka pasti melihat video laga setelah menit ke-75 antara Vietnam dan Thailand merupakan sepak bola dagelan.Â
Kita masih menunggu kabar terbaru bagaimana nasib surat protes PSSI tersebut. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menuntut federasi sepak bola Asia Tenggara (AFF) segera membalas nota protes terkait insiden Piala AFF U-19 2022.Â
Iriawan mengatakan hingga kini AFF belum juga membalas nota protes PSSI. Sudah lebih dari sepekan PSSI menanti surat balasan tersebut sejak nota protes resmi dikirim.
Kepada para awak media usai pembukaan kompetisi Liga 1 pada Sabtu (23/7/22), Iriawan mengatakan :Â
"Kita menunggu tanggapan mereka terkait pertandingan Thailand lawan Vietnam di Piala AFF U-19 2022 kemarin. Nanti kita lihat apakah pantas? Kita main begitu saja di ASEAN, tidak maju-maju," kata Iriawan seperti dilansir CNN Indonesia (23/7).Â
Sementara itu Sekjen PSSI Yunus Nusi bertolak ke Singapura untuk menyambangi anggota AFF dan AFC pada 22 Juli lalu atas komando Ketua Umum PSSI.Â