Dalam laga perdana tersebut Jorji tampil percaya diri untuk mengendalikan permainan. Permainan taktis dengan lob dan dropshot akurat menjadi andalan atlet kelahiran Wonogiri itu.Â
Jorji mampu mengendalikan permainan pada gim pertama ini karena lawan banyak melakukan kesalahan sendiri. Rupanya pengaruh penonton yang memberikan dukungan kepada Jorji berpengaruh juga pada penampilan Chaiwan.Â
Pada gim kedua, putri Thailand itu mulai memberikan perlawanan ketat ketika sempat unggul 4-3. Cedera lutut Jorji menjadi salah satu kesulitannya dalam menghadapi laga ini. Kondisi cedera lututnya yang masih dibalut perban menjadi kendala serius.Â
Sejauh ini dari catatan BWFbadminton.com (8/6/22), dengan kemenangan ini, Jorji yang pernah juara Finnish Open 2018 itu telah mengemas empat kemenangan saat jumpa wakil Thailand, Phittayaporn Chaiwan.
Pada pertemuan terakhir, Jorji mampu mengatasi pemain yang saat ini memiliki rangking 21 Dunia dari Negeri Gajah Putih itu, di ajang Junior International Challenge 2017 dengan kemenangan straight game 21-11, 21-14.Â
Menang di babak 32 besar atas Chaiwan, Jorji harus menghadapi unggulan asal India kelahiran tahun 1995, Â Pusarla Sindhu di babak 16 besar. Pada Indonesia Masters 2022, Shindu diunggulkan di posisi ke-4.Â
Melalui perjuangan yang sangat ketat, Jorji harus mengakui keunggulan tunggal putri asal India tersebut dengan rubber games, 21-23, 22- 20 dan 11-21.Â
Melihat skor dalam laga tersebut, terlihat Jorji terkuras staminanya terutama pada gim ketiga. Fisiknya mengalami kelelahan sehingga sudah tidak lagi menunjang penuh dalam penampilannya. Begitu pula pengaruh cedera lututnya masih terasa pengaruhnya.Â
Pertarungan ketat Jorji untuk mengimbangi Sindhu pada gim pertama dan kedua sangat menguras staminanya. Dua gim tersebut berjalan dengan penuh perjuangan bagi Jorji.Â