Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kawasan Candi Borobudur Tiket "Tidak Naik" Tetap Rp 50 Ribu

7 Juni 2022   06:47 Diperbarui: 7 Juni 2022   09:51 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan aturan baru pun sudah disiapkan bahwa pembatasan pengunjung untuk kawasan stupa candi Borobudur hanya sebesar 1200 pengunjung setiap harinya. 

Dalam dua tahun terakhir ini sebenarnya kawasan stupa sudah ditetapkan sebagai kawasan tertutup selain tengah dilakukan renovasi juga pembatasan pengunjung dengan seleksi ketat. 

Borobudur merupakan warisan agama budha terbesar di dunia yang dibangun pada sekitar tahun 780-840 masehi. Candi ini dibangun oleh Dinasti Sailendra sebagai tempat ziarah para penganut Budha. 

Dikutip dari Kemendikbud.co.id (21/7/16) bahwa bangunan candi Borobudur didesain berdasarkan kepercayaan buddha dengan melambangkan alam semesta. 

Jumlah stupa 73 buah dengan rincian 1 buah stupa induk, 32 stupa pada teras melingkar I, 24 stupa pada teras melingkar II, dan 16 stupa pada teras melingkar III. 

Desainnya berbentuk kotak dengan 4 pintu masuk dan lingkaran sebagai titik pusat. Candi Borobudur terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian alam dunia dan alam nirwana.

Memiliki 3 zona yang melambangkan arti berbeda. Ke tiga zona tersebut yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, Arupadhatu. Hal menarik adalah Relief yang terdapat pada candi Borobudur. Relief tersebut merupakan rangkaian cerita yang bersifat epik pada zaman itu. 

Dengan desain luar biasa dan makna-makna yang terkandung di dalamnya, sudah sepantasnya kita harus memelihara warisan nenek moyang kita dengan baik dan terencana. 

Candi Borobudur selesai dipugar tetapi hal itu tidak berarti selesai sudah perawatan terhadap candi warisan berharga dari nenek moyang kita. 

Karena selama ini dipastikan tidak pernah ada jaminan Candi Borobudur terbebas dari proses kerusakan dan pelapukan. Oleh karena itu kantor Balai Konservasi Borobudur selalu melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan. 

Balai Konservasi Borobudur selalu melakukan monitoring dengan beberapa kegiatan observasi yaitu observasi stabilitas batu candi, evaluasi struktur candi dan bukit, observasi geohydrologi, observasi sistem drainase, analisis mengenai dampak lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun