Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kawasan Candi Borobudur Tiket "Tidak Naik" Tetap Rp 50 Ribu

7 Juni 2022   06:47 Diperbarui: 7 Juni 2022   09:51 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stupa Candi Borobudur (Foto Freepik). 

Ternyata Tiket Masuk ke Kawasan Candi Borobudur tidak naik masih menggunakan tarif lama. Kabar tersebut seperti diwartakan media salah satunya adalah Kompas.com yang mengutip pernyataan Dony Oskaria, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).  

Tiket masuk Candi Borobudur tidak mengalami kenaikan, yaitu sebesar Rp 50.000 untuk dewasa dan Rp 25.000 untuk anak-anak. 

"Sekali lagi jangan keliru dengan tiket masuk Borobudur, ya. Tiket masuk tetap, tetapi tiket naik ke candi yang diubah dalam rangka membatasi," kata Dony seperti dikatakannya kepada Kompas.com (5/6/2022). 

Tiket masuk yang sekarang sedang diributkan sebesar Rp 750.000 itu adalah untuk masuk kawasan Stupa Candi Borobudur. Namun besaran tersebut juga masih tengah didiskusikan dan dipertimbangkan secara matang. 

Tarif Rp 750.000 tersebut berlaku untuk turis domestik sedangkan untuk turis mancanegara rencananya ditetapkan sebesar USD 100 atau setara Rp 1.4 juta. 

Dengan tarif tinggi diharapkan kawasan stupa candi bisa diproteksi sebaik mungkin. Hal itu karena dengan tarif tinggi bisa dilakukan seleksi bagi para pengunjung dengan baik. 

Selama ini kawasan candi seringkali mengalami kerusakan terutama bagian-bagian stupa yang sudah tidak utuh lagi. Banyak pengunjung yang tidak mematuhi aturan yang berlaku di kawasan stupa candi Borobudur. 

Tangan-tangan jahil seringkali melakukan aktivitas iseng yang justru merugikan keutuhan candi Borobudur. Hal inilah yang harus dicegah sedini mungkin agar kerusakan candi Borobudur tidak semakin parah. 

Ulah para pengunjung yang tidak bertanggung jawab bisa dicegah, misalnya mereka sering kali membuang sampah sembarangan mengotori kawasan stupa candi. Begitu pula banyak yang menduduki stupa atau menginjak-nginjaknya. 

Tujuan dari menaikan tarif tersebut selain menyeleksi dan membatasi para pengunjung juga mengedepankan kepentingan konservasi dan pencegahan secara dini kerusakan stupa di candi Borobudur. 

Bahkan aturan baru pun sudah disiapkan bahwa pembatasan pengunjung untuk kawasan stupa candi Borobudur hanya sebesar 1200 pengunjung setiap harinya. 

Dalam dua tahun terakhir ini sebenarnya kawasan stupa sudah ditetapkan sebagai kawasan tertutup selain tengah dilakukan renovasi juga pembatasan pengunjung dengan seleksi ketat. 

Borobudur merupakan warisan agama budha terbesar di dunia yang dibangun pada sekitar tahun 780-840 masehi. Candi ini dibangun oleh Dinasti Sailendra sebagai tempat ziarah para penganut Budha. 

Dikutip dari Kemendikbud.co.id (21/7/16) bahwa bangunan candi Borobudur didesain berdasarkan kepercayaan buddha dengan melambangkan alam semesta. 

Jumlah stupa 73 buah dengan rincian 1 buah stupa induk, 32 stupa pada teras melingkar I, 24 stupa pada teras melingkar II, dan 16 stupa pada teras melingkar III. 

Desainnya berbentuk kotak dengan 4 pintu masuk dan lingkaran sebagai titik pusat. Candi Borobudur terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian alam dunia dan alam nirwana.

Memiliki 3 zona yang melambangkan arti berbeda. Ke tiga zona tersebut yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, Arupadhatu. Hal menarik adalah Relief yang terdapat pada candi Borobudur. Relief tersebut merupakan rangkaian cerita yang bersifat epik pada zaman itu. 

Dengan desain luar biasa dan makna-makna yang terkandung di dalamnya, sudah sepantasnya kita harus memelihara warisan nenek moyang kita dengan baik dan terencana. 

Candi Borobudur selesai dipugar tetapi hal itu tidak berarti selesai sudah perawatan terhadap candi warisan berharga dari nenek moyang kita. 

Karena selama ini dipastikan tidak pernah ada jaminan Candi Borobudur terbebas dari proses kerusakan dan pelapukan. Oleh karena itu kantor Balai Konservasi Borobudur selalu melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan. 

Balai Konservasi Borobudur selalu melakukan monitoring dengan beberapa kegiatan observasi yaitu observasi stabilitas batu candi, evaluasi struktur candi dan bukit, observasi geohydrologi, observasi sistem drainase, analisis mengenai dampak lingkungan. 

Kegiatan-kegiatan yang sangat menunjang perawatan Candi Borobudur dalam melestarikan peninggalan berharga aset negara kita. Borobudur adalah warisan budaya yang sangat berharga bagi Negeri ini. 

Salam @hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun