Erik ten Hag tampaknya tidak akan mulus menunaikan tugasnya di Old Trafford mengingat begitu banyaknya benang kusut yang harus diuraikan. Tantangan yang sangat menarik.Â
Setelah berhasil membawa Ajax Amsterdam meraih gelar Eredivisie ketiga dalam empat musim penuh sebagai manajer, Erik ten Hag mengakhiri kontraknya lebih awal untuk mulai bekerja dengan Manchester United lebih cepat dari jadwal.Â
Akhirnya ten Hag resmi direkrut sebagai manajer permanen klub Setan Merah pada bulan April yang lalu. Pelatih asal Belanda itu menggantikan bos sementara asal Jerman, Ralf Rangnick yang mengisi kekosongan pelatih setelah Ole Gunnar Solskjaer dipecat.Â
BACA JUGA : Liverpool dan City Bersaing Hingga Laga Pamungkas Premier League.Â
Lalu apa yang akan ditargetkan Erik ten Hag pada musim pertamanya membesut Manchester United? Anehnya Erik ten Hag tidak menargetkan juara Premier League pada debutnya pada kompetisi paling berbengsi di Inggris ini.Â
Erik ten Hag hanya akan membawa kembali Manchester United ke Liga Champions. Hal itu artinya Setan Merah cukup hanya menargetkan pada posisi empat besar di akhir musim kompetisi nanti.Â
Pelatih berusia 52 tahun ini sangat memahami kompetisi Premier League jauh lebih kompetitif dibandingkan kompetisi Eredivisie. Erik ten Hag juga menyadari dua klub besar di Inggris seperti Liverpool dan Manchester City adalah pesaing beratnya.Â
Apalagi dua klub tersebut diasuh oleh  pelatih terbaik Eropa yaitu Pep Guardiola dan Juergen Klopp yang selalu bersaing ketat setiap tahun kompetisi Premier League.Â
Bahkan tahun ini mereka bersaing hingga laga pemungkas dan hanya memiliki selisih satu poin saja diantara mereka untuk memastikan Manchester City juara sekaligus mempertahankan gelar yang direbutnya tahun lalu.Â
Kendati demikian Erik ten Hag yakin, bersama Red Devils mampu mengakhiri era keberhasilan dua pelatih top di Inggris tersebut, Â Pep Guardiola dan Juergen Klopp.Â
Erik ten Hag dengan dua asistennya, Mitchell van der Gaag dan Steve McClaren, hadir pada hari Minggu (22/5) dalam penutupan laga di Premier League. Saat itu United harus kalah 0-1 dari tuan rumah Crystal Palace, dalam pertandingan terakhir mereka musim ini.Â
Dalam laga tersebut merupakan penampilan mereka yang sangat buruk selama tahap akhir musim ini. Namun, Erik ten Hag semakin mengerti apa saja yang harus dibenahi.Â
Setelah mereka tersingkir dari Liga Champions oleh Atletico Madrid pada bulan Maret lalu, skuad Setan Merah semakin terpuruk.Â
Catatan sejak kalah 0-1 dari Atletico di Old Trafford pada 15 Maret yang lalu, United hanya menang dua kali di Liga Premier dan kalah lima kali.Â
Sungguh pencapaian yang tidak mengesankan. Bahkan sangat memprihatinkan karena di antara kekalahan itu adalah kekalahan 4-0 di tangan Liverpool dan Brighton and Hove Albion.Â
Bentuk permainan Manchester United selama dua bulan terakhir tersebut telah mengungkapkan ukuran tugas yang dihadapi Erik ten Hag bukan pekerjaan yang mudah.Â
Sejauh ini pelatih interim, Ralf Rangnick awalnya hanya mencoba menstabilkan penampilan United mengarah pada komposisi yang ideal sebagai acuan pertama bagi pelatih tetap.Â
Fakta yang dihadapi Rangnick banyak menghadapi rintangan yang tidak ringan. Terutama menghadapi konflik intern di ruang ganti tentang polemik pemegang jabatan kapten oleh Harry Maguire.Â
Belum laga masalah persaingan terselubung antara Bruno Fernandes dan Cristiano Ronaldo yang ingin memegang peran dominan di skuad Setan Merah.Â
Erik ten Hag tampaknya tidak akan mulus menunaikan tugasnya di Old Trafford mengingat begitu banyaknya benang kusut yang harus diuraikan.Â
Namun sosok asal Belanda ini tetap percaya diri menjelaskan semua rencana bersama klub asuhannya, Manchester United seperti dikatakannya kepada situs resmi Manutd.com (24/5/22).Â
"Saya mengatakan ini adalah proyek untuk membawa Manchester United kembali ke puncak, tetapi kami juga harus menerima situasi saat ini, Â
"Pertama-tama, Manchester United termasuk dalam Liga Champions, jadi itu akan menjadi target pertama." Kata Ten Hag seperti dilansir Manutd.com (24/5/22).Â
Ketika ditanya gaya apa yang akan diterapkan klub Manchester Merah nanti menghadapi kompetisi musim depan? Erik ten Hag hanya mengatakan bahwa dia akan memberikan warna seperti permainan tim Ajax yang pernah diasuhnya.Â
Erik ten Hag selalu menekankan agar para pemain melakukan aksi dengan mendikte cara bermain. Artinya pola permainan adalah menyerang dan melakukan tekanan saat kehilangan bola.Â
Manchester United sebenarnya sudah memiliki filosofi tersebut. Sejak era Sir Alex Ferguson, skuad Setan Merah itu adalah tim dengan filosofi menyerang yang sangat intens.Â
Erik ten Hag juga menyadari betul akan berhadapan dengan tim-tim kuat dengan pola dan gaya bermainnya. Karena Manchester City dan Liverpool juga memiliki gaya bermain menyerang.Â
Namun eks juru latih Ajax itu yakin para pemain dalam skuadnya memiliki kemampuan untuk menerapkan permainan menyerang yang dulu ernah membuat United berjaya.Â
"Saya pikir klub ini memiliki sejarah besar dan sekarang saatnya menatap masa depan. Sangat menantang melakukanya dengan orang lain yang ada di klub dan kami akan membawa orang-orang masuk," jelas Erik ten Hag seperti dilansir situs resmi klub, Manutd.com (24/5). Â
Dengan terus belajar menyesuaikan diri tahap demi tahap dengan berpedoman pada karakter milik sendiri,maka akan tumbuh keyakinan bahwa hal itu dapat membawa struktur dan cara bermain yang menjadi ciri khas Manchester United.Â
Kata kuncinya adalah menjalin kerja sama dengan para pemain asuhannya dengan melakukan komunikasi yang baik. Selamat bekerja Erikten Hag.Â
Salam bola @hensa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H